Mgr. Hilarion Datus Lega Merayakan Natal Bersama Umat Di Pedalaman Kabupaten Maybrat

16

Aisa-Maybrat – Mgr. Hilarion Datus Lega, Uskup Manokwari-Sorong merayakan Natal bersama dengan umat di Stasi St. Paulus, Aisa, Paroki St. Andreas, Ayata, Kabupaten Maybrat (27/12/2004). Perayaan ini merupakan rangkaian Tourney Natal Uskup Sorong di Paroki pedalaman, St. Andreas, Maybrat.

Uskup bersama umat St. Paulus, Aisa, Paroki St. Andreas, Ayata

Sebelumnya, Bapak Uskup telah merayakan Natal bersama umat di beberapa Stasi. Malam Natal, Uskup merayakan Natal bersama dengan umat di Stasi St. Yohanes Don Bosco, Sabah. Natal pagi, Uskup merayakan Natal bersama dengan umat di Stasi St. Antonius Padua, Asaifsaman. Dan pada 26/12/2004 merayakan Natal bersama umat Stasi St. Mikael, Kamat.

Mgr. H. Datus Lega Memimpin perayaan Ekaristi di Stasi St. Paulus, Aisa

Dalam homili dihadapan ratusan umat di Stasi Aisa, Uskup mengawali homilinya dengan mengundang anak-anak Sekali untuk bernyanyi bersama lagu “Bunda Piara”.
Uskup menegaskan bahwa kelahiran Tuhan Yesus itu betul-betul terjadi. Kelahiran Yesus menjadikan kita terlahir baru. Kita menjadi manusia yang dipulihkan dan disegarkan! Natal menjadikan kita makhluk – makhluk yang mulia.
Uskup juga menegaskan bahwa kenangan-kenangan manusia kita bawa turun temurun. Karena ingatan kenangan yang turun temurun, maka sangat diharapkan kenangan itu yang baik-baik saja. Namun, kalau kenangan itu yang tidak baik maka kenangan itu harus menjadi pelajaran berharga agar tidak terulang kembali. Pelajaran-pelajaran yang paling baik itu pelajaran dari keburukan-keburukan agar tidak terjatuh kembali.
Selanjutnya, kenangan-kenangan itu membawa harapan baru. Natal menjadi jaminan bagi kita untuk hidup lebih baik, aman, sejahtera.

Umat Aisa mengikuti perayaan Ekaristi dengan khidmat

Natal merupakan perayaan Sukacita bagi para pengikut Kristus. Untuk itu, perayaan ini musti menjadi warta gembira dan sukacita bagi umat.
Umat Aisa merupakan umat yang pernah mengalami pengalaman konflik. Pada 2 September 2021 mereka terpaksa harus meninggalkan kampung halaman karena alasan keamanan. Kurang lebih empat tahun mereka harus mengungsi ke wilayah Komurkek, Sorong dan wilayah yang lain.
Salah satu tokoh umat, Felix Frabuku, mengungkapkan kegembiraannya atas kedatangan Uskup di Stasi Aisa. Kedatangan Uskup memberikan kekuatan dan kedamaian bagi mereka.

Anak-anak Aisa mempersembahkan persembahan pada perayaan Ekaristi

Selvius Sasior, Ketua Stasi Aisa, mengungkap rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran Uskup di wilayah ini. Ini merupakan pengalaman pertama bagi mereka bahwa seorang Uskup rela turun dan merayakan Natal bersama umat yang berada pedalaman. Mereka menyadari untuk mencapai tempat tersebut harus melalui jalan yang sangat sulit. Uskup dan rombongan harus menerobos jalan-jalan yang masih berlumpur dan jauh dari nyaman. Lebih dari itu, Uskup juga harus menyebrangi sungai. Namun semuanya itu tidak menyurutkan semangat seorang Gembala yang mau menyapa dengan penuh cinta para gembala yang berada dalam situasi yang sulit.
Hal senada diungkapkan Zakeus Momau, sebagai tokoh masyarakat, menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Uskup. Dia berharap agar kehadiran Bapak Uskup membawa damai dan berkat bagi Masyarakat yang masih dalam proses pemulihan pasca konflik.
Sangat diharapkan, dengan kehadiran Uskup pada perayaan Natal ini, dapat mengobati rasa takut dan memberi harapan akan kehidupan yang lebih baik.
Perayaan di Stasi Aisa berlangsung dengan khidmat dengan iringan koor umat Asli Papua. Lagu-lagu Natal yang dibalut dalam nuansa tradisional sungguh memberikan sukacita iman bagi umat di Stasi ini.
Setelah perayaan disajikan jamuan kasih khas Masyarakat Aisa. Umat bersama Uskup, para Pastor dan Frater menikmati dengan sukacita. (FK)