Renungan Harian, Jumat 14 Februari 2025
PW. S. Sirilus, Rahib, dan Metodius, Uskup
Bacaan I: Kej 3:1-8
Mazmur Tanggapan: Mzm 32:1-2.5.6.7
Bait Pengantar Injil: Kis 16:14b
Bacaan Injil: Mrk 7:31-37
“Efata!”, artinya: Terbukalah!
Yesus datang untuk membebaskan orang dari segala bentuk belenggu agar menjadi bebas dan memuliakan Allah. Ia mengajar dan memanggil Banyak orang agar semakin memahami dan memuliakan Allah.
Namun, dosa seringkali membuat manusia menjadi “tuli dan bisu” akan kebenaran Tuhan. Ketika berada dalam dosa, kita tidak mampu mendengarkan Sabda Allah dengan baik. Dalam kondisi itu kita pun sulit untuk memuliakan Dia!
Untuk itulah, Ia datang ke dunia untuk membebaskan kita dari belenggu itu.
Dalam bacaan Injil hari ini, dikisahkan tentang peristiwa Yesus menyembuhkan orang yang tuli dan gagap. Orang yang ada dalam kondisi tidak mampu untuk mendengar dan sekaligus berbicara. Dan cara menyembuhkannya orang dalam kondisi ini pun berbeda dengan penyembuhan penyakit -penyakit yang lain.
“Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: “Efata!”, artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.” (Mrk 7:34-35).
Orang itu yang tuli dan bisu itu dibebaskan dari belenggu yang menyiksanya. Dia akhirnya mampu mendengar dan memuliakan Allah. Dia juga memberi kesaksian tentang peristiwa iman yang dialaminya.
Kita pun sesungguhnya membutuhkan jamahan Tuhan agar dibebaskan dari kondisi “tuli dan gagap”.
Kekuatan kejahatan, seringkali menuntun kita untuk jatuh dalam dosa. Dalam kondisi itu kita dijadikan tuli dan bisu. Kita dibuat semakin jauh dari Tuhan, tidak mampu mendengar Sabda-Nya dan tidak mampu untuk mewartakannya.
Untuk itu, kita membutuhkan Tuhan yang berseru “efata” supaya kita mampu untuk mendengar Sabda Allah dan bersaksi tentang kemuliaan-Nya.
Selamat pagi, Tuhan memberkati n Ave Maria!