Renungan Harian: Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu

101
ILUSTRASI: Bunda Maria menerima kabar sukacita

“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Luk 1:38)

Hari ini Gereja merayakan Hari Raya Kabar Sukacita — momen luar biasa ketika Malaikat Gabriel datang membawa kabar ilahi kepada Maria, bahwa ia akan mengandung dan melahirkan Sang Juruselamat, Yesus Kristus. Ini bukan hanya peristiwa sejarah, melainkan juga peristiwa iman yang menjadi titik awal rencana keselamatan Allah bagi umat manusia yang terlaksana dalam kepasrahan dan ketaatan Maria.

Kisah ini mengajak kita merenungkan dua hal penting, pertama, Allah Turun Tangan dalam Hidup Manusia. Allah tidak tinggal jauh dari umat-Nya. Ia hadir dan bekerja melalui peristiwa nyata dalam kehidupan manusia. Kabar kepada Maria menunjukkan bahwa Allah berkarya lewat orang biasa, di tempat biasa, dengan cara yang kadang tak masuk akal secara manusiawi. Maria bukan seorang bangsawan, bukan tokoh besar, tetapi karena kerendahan hatinya, Allah memilihnya menjadi Bunda Sang Mesias.

Kedua, jawaban Iman Maria: “Ya” yang Mengubah Dunia. Maria bisa saja menolak. Ia bisa takut, bingung, atau menunda. Namun ia memilih percaya dan menyerahkan diri sepenuhnya pada kehendak Allah. “Jadilah padaku menurut perkataan-Mu” bukan sekadar ucapan pasrah, tetapi pernyataan iman yang penuh keberanian dan kasih.

Apa artinya bagi kita hari ini? Setiap dari kita juga menerima “kabarnya” masing-masing dari Tuhan—melalui panggilan hidup, tugas, atau pelayanan. Sering kali kita merasa tidak siap, merasa kecil atau tidak layak. Namun kisah Maria menyadarkan bahwa yang dibutuhkan bukanlah kesiapan sempurna, tapi hati yang mau percaya dan menyerahkan diri dalam rencana Tuhan.

Mari kita belajar dari Maria untuk berani mengatakan ‘ya’ pada Tuhan—meski belum tahu segalanya, meski masa depan belum jelas. Karena di balik ketaatan yang sederhana, Allah sedang mengerjakan karya besar.

Tuhan memberkati dan Ave Maria!