“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” (Matius 5:17).
Yesus dalam ayat ini menegaskan bahwa Ia tidak datang untuk menghapus hukum Taurat, tetapi untuk menggenapinya. Ini penting karena banyak orang pada zaman-Nya mungkin berpikir bahwa ajaran Yesus bertentangan dengan hukum Taurat. Namun, Yesus justru menegaskan bahwa hukum Tuhan tetap berlaku, tetapi dalam terang kasih dan kebenaran yang lebih dalam.
Yesus menegaskan bahwa kehadiran-Nya justru untuk menggenapi, bukan meniadakan. Hal ini berarti Ia membawa hukum Taurat ke tujuan akhirnya, yaitu keselamatan dan hubungan yang benar dengan Allah. Hukum Taurat diberikan sebagai pedoman hidup umat Israel, tetapi manusia sering gagal mematuhinya sepenuhnya. Yesus
Sebagai pengikut Kristus, kita tidak dipanggil untuk hidup dalam aturan-aturan hukum yang kaku, tetapi untuk memahami makna sejati dari hukum itu—yaitu kasih kepada Tuhan dan sesama. Yesus mengajarkan bahwa hukum Taurat bukan hanya tentang tindakan lahiriah tetapi juga tentang sikap hati yang benar.
Untuk itu, marilah hidup dalam kenangan Tuhan secara formal, tetapi lakukan dengan hati yang tulus.
Jangan menyalahartikan kebebasan dalam Kristus – Kasih karunia Tuhan tidak berarti kita boleh hidup sembarangan, tetapi harus semakin mencerminkan karakter Kristus.
Marilah belajar dari Yesus – Ia adalah teladan sempurna bagaimana menjalani hukum Tuhan dengan kasih dan kerendahan hati.
Tuhan memberkati dan Ave Maria.