Renungan Harian: “Doa Sang Juruselamat”

92

Renungan Harian, Selasa, 3 Juni 2025
Bacaan Injil Yohanes 17:1–11a

“Doa Sang Juruselamat”

Injil hari ini dikenal sebagai “Doa Imam Besar” Yesus. Di saat-saat terakhir sebelum Ia disalib, Yesus tidak memikirkan diri-Nya saja, tetapi berdoa untuk murid-murid-Nya dan untuk kemuliaan Allah. Doa ini mengungkap isi hati Yesus yang terdalam—kasih-Nya kepada Bapa dan kepada kita.

“Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau…”(Yohanes 17:1)

Yesus tahu bahwa saat penderitaan-Nya telah tiba. Namun, alih-alih takut, Ia berbicara tentang kemuliaan. Bagi Yesus, salib bukanlah kehinaan, melainkan puncak ketaatan dan kasih yang akan memuliakan Allah.

Yesus juga menyatakan bahwa Ia telah menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Bapa (ayat 4), dan Ia rindu kembali pada kemuliaan semula (ayat 5). Ini menunjukkan bahwa kemuliaan Allah terletak dalam ketaatan dan pengorbanan, bukan dalam kenyamanan atau kehormatan duniawi.

Yesus kemudian berdoa bagi para murid yang telah menerima firman-Nya. Ia menyebut mereka sebagai milik Allah (ayat 9), dan menyatakan bahwa mereka telah menjaga firman-Nya. Yesus tahu bahwa dunia akan membenci mereka, tetapi Ia tidak memohon agar mereka diambil dari dunia. Sebaliknya, Ia memohon agar mereka dipelihara dalam nama-Nya (ayat 11a).

Yesus menyatakan bahwa murid-murid-Nya adalah milik Bapa, dan bahwa Ia telah menyatakan nama Bapa kepada mereka. Ini berarti bahwa orang percaya mengenal Allah bukan sekadar sebagai konsep, tapi sebagai Bapa yang hidup.

Injil hari ini mau mengajak mengajak kita untuk merenungkan bahwa sebelum Ia mati, Yesus berdoa bagi kita. Doa-Nya tidak hanya untuk keselamatan kita, tapi agar kita memuliakan Allah, dipelihara dalam dunia, dan hidup dalam kebenaran. Kita aman dalam kasih-Nya yang kekal. “Aku berdoa untuk mereka…” (Yoh. 17:9)

Semoga kita terus hidup sebagai jawaban dari doa Yesus, menjadi terang dan saksi bagi dunia.

Tuhan memberkati dan Ave Maria!