Renungan Harian: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa

11
ILUSTRASI

Allah yang kita iman adalah Allah yang Maharahim. Ia selalu membuka tangan bagi para pendosa yang bertobat.

Kisah Anak yang Hilang dalam Lukas 15:11-32 adalah salah satu cerita yang menggambarkan kasih Tuhan yang luar biasa dan pengampunan-Nya yang tanpa syarat. Kisah ini menggambarkan perjalanan hidup manusia yang terkadang memilih jalan yang jauh dari Tuhan, namun selalu diberikan kesempatan untuk kembali kepada-Nya.

Dalam cerita ini, anak bungsu memutuskan untuk mengambil warisannya dan pergi ke negeri yang jauh. Di sana, ia menghabiskan segala yang dimilikinya dengan hidup yang boros. Setelah terjatuh dalam kesulitan dan kekurangan, ia menyadari kesalahannya dan memutuskan untuk kembali kepada ayahnya, meskipun merasa tidak layak lagi menjadi anaknya.

“Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa” (Luk 15:18)

Apa yang luar biasa dalam kisah ini adalah sikap ayah yang menggambarkan kasih Tuhan yang tiada batas. Ketika anak itu masih jauh, ayahnya sudah melihat dan berlari menyambutnya dengan penuh kasih. Ayah itu tidak mempermasalahkan masa lalu anaknya yang buruk, melainkan memeluknya dan merayakan kembalinya anaknya yang hilang. “Anakku yang hilang, telah ditemukan,” kata ayah itu dengan sukacita yang besar.

https://komsoskms.org/paroki-santo-yosep-fakfak-merayakan-hut-ke-87-ditandai-dengan-pelantikan-23-pengurus-lingkungan/

Melalui kisah ini, Tuhan mengajarkan kita bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni, dan tidak ada jalan yang terlalu jauh untuk kembali kepada-Nya. Kita mungkin pernah menjauh atau terhilang dalam kehidupan ini, tetapi Tuhan selalu menunggu kita dengan tangan terbuka, siap menyambut kita kembali dengan kasih yang tidak terbatas.

Namun, kisah ini juga mengingatkan kita untuk tidak jatuh ke dalam perasaan iri atau keadilan yang salah, seperti anak sulung dalam cerita ini. Anak sulung merasa kesal dan tidak memahami mengapa ayahnya begitu berbaik hati kepada adiknya yang telah berbuat salah. Kasih Tuhan tidak terbatas hanya pada mereka yang terlihat setia, tetapi juga untuk mereka yang tersesat dan kembali kepada-Nya dengan hati yang tulus.

https://komsoskms.org/paroki-st-paulus-wagom-selenggarakan-retret-adorasi-dan-kebangunan-rohani-katolik-bagi-pasangan-suami-istri-katolik-di-fakfak/

Mari kita renungkan bahwa dalam setiap perjalanan hidup kita, Tuhan selalu memberi kita kesempatan untuk kembali kepada-Nya. Tidak peduli seberapa jauh kita pergi atau seberapa banyak kesalahan yang telah kita perbuat, kasih Tuhan selalu lebih besar dari semuanya. Tuhan menunggu kita dengan penuh harap dan sukacita untuk menyambut kita kembali.

Tuhan memberkati dan Ave Maria!