Sekami Dari Stasi Santa Maria Asiti, Paroki Santo Yoseph Senopi-Lensa Pastoral

1
 Sekami Dari Stasi Santa Maria Asiti, Paroki Santo Yoseph Senopi

Diakon Kristianus Sasior, OSA

  Mewakili Paroki Santo Yoseph Senopi, Anak- anak Misioner (SEKAMI) dari Satasi Santa Maria Asiti ikut merayakan hari Misioner sedunia yang ke 180, bertempat di Aula Kodim Kasuari Manokwari pada tanggal 8 Januari 2023. Kegiatan tersebut di hadiri ratusan para peserta SEKAMI dari beberapa Paroki dan Stasi S-TPW Manokwari. Sekami dari Satasi Santa Maria Asiti Berjumlah 19 Peserta dan Empat orang Pendamping.

Refleksi

 Kegiatan ini, sangatlah menarik untuk direfleksikan berdasarkan perkembangan Gereja dewasa ini, khususnya Gereja di tanah Papua. Gereja Katolik dewasa ini berkembang dan berkarya di tengah umat, membawa semangat Konsili Vatikan II. Semangat konsili Vatikan II adalah semangat membuka diri terhadap perkembagan dan kemajuan di luar Gereja. Semangat ini mengajarkan dan  membawa semua anggota Gereja untuk terlibat aktif dalam pewartaan iman Gereja. Para kaum  klerus yang dulunya menjadi aktor penting dalam pewartaan iman harus berbagi peran dengan kaum terbaptis. Pembagian peran yang  menunjukan jati diri Gereja sebagai Gereja semua bangsa.

 Semangat anggota Gereja untuk terlibat aktif dalam karya pewartaan iman memiliki cakupan yang luas. Karya pewartaan mencakup dua hal yakni pewartaan ke luar dan pewartaan ke dalam Gereja. Pewartaan ke luar diaplikasikan dalam setiap perilaku hidup baik secara bermasyarakat maupun secara individu. Sedangkan ke dalam diaplikasikan dalam berbagai bentuk kerterlibatan aktif dalam setiap kegiatan Gereja. Karya pewartaan tersebut tentu perlu dan sangat untuk melibatkan semua anggota Gereja. Baik itu kaum terthabis maupun kaum terbaptis, guna menunjukan wajah Gereja yang hadir dan aktif terlibat di kehidupan umat.

 Kaum terbaptis sebagai salah satu anggota masyarakat yang juga sebagai anggota Gereja memainkan peran mewartakan iman akan Yesus dalam setiap perbuatan. Pada Lingkungan Gereja kaum terbaptis ikut ambil bagian dalam setiap kegiatan Gereja, baik itu terlibat dalam perayaan besar Gereja maupun dalam kegiatan pelayanan umat serta kegiatan Gereja di Lingkungan masyarakat. Keterlibatan kaum terbaptis dalam pewartaan Gereja memprakarsai lahirnya gerakangerakan kaum terbaptis yang mengabdikan diri dalam tugas perutusan Gereja. Salah satu gerakan tersebut adalah gerakan yang memiliki fokus pewartaan kepada anak-anak generasi masa depan Gereja. Gerakan yang diprakarsai oleh Charles de Forbin Janson ini menamakan diri mereka The Holy Childhood atau Serikat Kanak-Kanak Suci.

  Program pembinaan adalah program yang dibuat dalam rangka membina iman anak dan remaja paroki. Program ini diisi dengan macam-macam bentuk materi yang berkaitan dengan Gereja, dan kehidupan rohani. Materi-materi tersebut disusun oleh para animator animatris. Materi-materi tersebut disusun menyesuaikan kebutuhan para anggota SEKAMI dan juga kebutuhan umat paroki. Pemberian materi-matrei tersebut diharapkan mampu memberikan pengetahuan, yang pada akhirnya memberikan pertumbuhan iman. Program kegiatan mencakup karya reksa pastoral di Lingkungan Gereja maupun di luar Gereja. Di Lingkungan Gereja misalnya dengan ambil bagian dalam kegiatan Gereja dan umat di Paroki. Sedangkan di luar Gereja adalah dengan ambil bagian dalam kehidupan bermasyarakat, baik itu kebersihan Lingkungan, maupun memberikan bantuan sosial terhadap masyarakat kurang mampu dan sakit.

 Dari kegiatan ini diharapkan semakin menumbuhkan rasa simpatik dan kepedulian terhadap Lingkungan dan sesama. Terminologi animator-animatris berasal dari bahasa Latin, Animus atau anima yang merupakan kata benda, yang memiliki arti jiwa, semangat, hati. Animare yang merupakan kata kerja yang memiliki arti menjiwai, memberi semangat dan kegairahan dalam hidup pelayanan. Dengan demikian, animator animatris yang memiliki arti pemberi jiwa atau semangat, pembangkit, penggerak, ataupun fasilitator. Dari hal ini dapat diartikan bahwa animator-animatris adalah orang yang melakukan sebuah pelayanan, kegiatan atau pun memberikan semangat untuk orang lain agar tidak pantang menyerah, serta terus semangat dalam menjalani hidup. Pada konteks ini animator-animatris SEKAMI adalah orang yang mendampingi para peserta SEKAMI untuk terus semangat dalam mengikuti kegiatan SEKAMI dan memupuk diri dalam tugas pelayanan sebagai anggota Gereja. Lebih lanjut, animator-animatris membangkitkan semangat para peserta SEKAMI dapat dengan berbagai cara. Baik itu dengan penyajian materi atau kegiatan yang membangkitkan semangat ataupun dengan pendekatan tingkah laku guna memberikan respon-respon yang baik sebagai seorang pendamping yang diteladani.

  Motivasi untuk menjadi seorang animator-animatris adalah motivasi yang tumbuh dan berkembang dari kesadaran diri seseorang sebagai anggota Gereja. Motivasi ini melekat dalam diri setiap anggota Gereja. Hal ini melekat sejak seorang diterima sebagai anggota Gereja dalam tanda perayaan Sakramen Baptis. Sama halnya dengan panggilan untuk menjadi seorang animator-animatris. Panggilan ini juga melekat dalam diri setiap anggota Gereja ketika ia menerima Sakramen Baptis. Semua anggota Gereja dipanggil untuk terlibat dan bertanggung jawab dalam tugas perutusan Yesus.

 Tugas perutusan Yesus dijabarkan pada tiga hal yakni, tugas sebagai Imam, Nabi dan Raja. Animator-animatris yang juga merupakan anggota Gereja menyerahkan diri pada Yesus dan diurapi dalam Roh Kudus dalam Sakramen Gereja yang diterima. Penyerahan diri ini menghasilkan buah dalam wujud tingkah laku. Tingkah laku yang dituangkan dalam setiap kesaksian hidup. Misalnya dengan menekuni dan bersungguh mendampingi SEKAMI. Selanjutnya, kebaikan-kebaikan dalam hidup tersebut dibawa dan dikuduskan dalam persembahan perayaan Ekaristi bersama kurban Kristus.

 Dengan demikian, animator-animatris menjadi berkat bagi seluruh umat baik umat Gereja setempat maupun peserta SEKAMI. Animator-animatris sebagai anggota Gereja memberitakan kerajaan Allah dengan kesaksian hidup dan kekuatan Sabda-Nya. Melalui kegiatan SEKAMI animator-animatris dapat bekerja dalam pelajaran, materi, kunjungan orang sakit ataupun bakti sosial yang merupakan wujud dari Sabda-Nya di dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan peran animator-animatris di Paroki Santa Maria Pembantu Abadi Weri. Sejauh ini kegiatan di Paroki Santa Maria Pembantu Abadi Weri dijalankan dengan baik sehingga  membuat anak-anak SEKAMI di Paroki ini sangat antusias mengikutinya. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui lebih dalam apa saja yang menjadi daya tarik bagi anak-anak untuk mau dan ikut terlibat dalam kegiatan SEKAMI.