Renungan Harian, Rabu, 19 Maret 2025
Hari Raya St. Yusuf, Suami Maria
LBacaan I: 2Sam 7:4-5a.12-14a.16
Mazmur Tanggapan: Mzm 89:2-3.4-5.27.29
Bacaan II: Rom 4:13.16-18.22
Bait Pengantar Injil: Mzm 84:5
Bacaan Injil: Mat 1:16.18-21.24a
Cinta yang tulus pasti membuahkan sukacita sejati! Cinta yang tulus sesungguhnya mengalir tanpa keinginan untuk memaksakan kehendak dan ego. Cinta yang tulus senantiasa rela untuk mendengar dan digerakkan oleh kebaikan. Cinta yang tulus pasti dihiasi dengan kerelaan berkorban, tanggung jawab, dan penyerahan diri pada bimbingan Allah.
Hari ini kita merayakan Hari Raya Santo Yusuf, suami Bunda Maria! Seorang yang bertumbuh dan digerakkan oleh cinta yang tulus.
Walaupun diperhadapkan dengan kenyataan bahwa tunangannya telah mengandung, dia tetap menghadapinya dengan tenang. Bahkan kebesaran hati dan ketulusan cintanya makin terpancar dengan kemampuannya memanage ego!
Dia tidak ingin mempermalukan Bunda Maria di depan umum walau dalam hatinya terbersit keinginan untuk meninggalkan.
“Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.” (Mat 1:19).
Namun, Tuhan menyapa Santo Yusuf dengan penuh kelembutan melalui keheningan mimpi! Dan sekali lagi, Yusuf menunjukkan ketulusan cintanya dengan mendengar, percaya dan mengikuti kehendak Allah.
“Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya” (Mat 1:24).
Sungguh, Santo Yusuf adalah teladan bagi kita! Dia adalah teladan seorang suami yang memiliki ketulusan cinta! Teladan tanggung jawab!
Teladan seorang pendidik dalam keluarga. Teladan pekerja keras! Teladan kerelaan untuk melepaskan kehendak pribadi dan rela digerakkan oleh kehendak Allah.
Semoga kita semakin meneladaninya dia!
Tuhan memberkati dan Ave Maria!