Renungan Harian, Jumat, 21 Maret 2025
Bacaan I: Kej 37:3-4.12-13a.17b-28
Mazmur Tanggapan: Mzm 105:16-17.18-19.20-21
Bait Pengantar Injil: Yoh 3:16
Bacaan Injil: Mat 21:33-43.45-46
Waspadalah, iri hati, cemburu dan serakah menjadi akar kejahatan yang mengerikan.
Saat orang dikuasai oleh hal-hal tersebut maka akan muncul berbagai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Dia akan menggunakan segala cara untuk memenuhi nafsu-nafsunya. Bahkan tindakan-tindakan jahat pun akan dilakukan tanpa ada beban dosa.
Bacaan pertama hari ini menampilkan saudara-saudara Yusuf yang iri hati melihat kasih sayang ayahnya kepada Yusuf. Untuk itu, mereka pun merencanakan tindakan jahat dengan cara membunuh Yusuf. Mereka sepakat untuk membinasakanbya walau Yusuf adalah saudara kandung mereka sendiri.
Namun akhirnya mereka sepakat untuk tidak membunuh tapi menjual Yusuf.
Demikian pula dalam bacaan Injil. Para penggarap kebun anggur, berusaha menguasai kebun tersebut, dengan upaya-upaya keji. Para pegawai sang tuan kebun di bunuh. Bahkan, anak sang tuan kebun yang diutus pun di bunuh pula.
“Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.” (Mat 21:38).
Semuanya itu didasari oleh keserakahan. Mereka berambisi untuk menguasai harta kekayaan itu.
Namun kejahatan tidak pernah dibiarkan oleh Tuhan. “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya.” (Mat 21:41).
Bacaan-bacaan hari ini mengingatkan dan sekaligus mengajak kita untuk menata ruang batin kita. Kita harus selalu menata hati dengan membiarkan Roh Kudus berkarya dan menjernihkan hati kita.
Hanya dengan acara itu benih-benih iri hati, kecemburuan, dan keserakahan semakin di bersihkan.
Kita terus berjuang untuk menumbuhkan sikap-sikap yang baik, menghargai, dan menerima sesama.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!