Rekoleksi OMK St. Martha Paroki St. Benediktus Fef dan OMK St. Alexander Stasi St. Wilhemus Sausapor

65
OMK Paroki St. Benediktus melaksanakan rekoleksi bersama di Sausapor

KOMSOSKMS.ORG, FEF – Setelah pelantikan badan pengurus orang muda katolik (OMK) yang baru, paru pengurus OMK dan anggota-anggotanya menyusun program-program yang akan dikerjakan selama masa bakti mereka. Salah satu program yang diusulkan adalah rekoleksi bagi OMK. Program ini adalah bentuk dari pengembangan iman orang muda dalam hidup menggereja. Program pengembangan iman adalah prioritas dari semua kelompok-kelompok kategorial yang ada dalam paroki.

Ketua Komkep Keuskupan Manokwari-Sorong, P. Iven Kocu memberikan materi pertama pada rekoleksi tersebut

Dalam pertemuan OMK pada tanggal 14 ferbuari 2025 dibentuklah panitia kecil yang akan mengkoordinir kegiatan rekoleksi tersebut. Maka diputuskan saudari Patricia Konom sebagai ketua panitia dan OMK lainnya mengambil bagian dalam seksi-seksi yang dibutuhkan. Diputuskan juga tempat dan waktu kegiatan di stasi Sausapor pada 31 maret sampai 2 april 2025.

Untuk menunjang keberlangsungan kegiatan rekoleksi tersebut, OMK melakukan kegiatan pencarian dana. Pencarian dana tersebut dilakukan dalam beberapa kegiatan di antaranya bazar dan iuran dari setiap anggota. Juga ada tambahan dana dari dukungan umat yang memberi pekerjaan kepada OMK untuk membersihkan halaman rumah mereka.

Panitia, seksi-seksi, OMK dan pastor paroki melakukan pertemuan terakhir pada minggu 30 Maret 2025 untuk membicarakan kesiapan-kesiapan yang telah dilakukan. Pertemuan tersebut membahas terkait perjalanan, kesiapan yang telah dilakukan dan laporan dari seksi acara terkait kegiatan yang akan dilakukan di sana nanti.

Peserta rekoleksi melaksanakan outbond pada hari kedua

Pada hari senin tanggal 31 maret jam 10.00 WIT, OMK St. Martha bergerak menuju stasi Sausapor menggunakan 4 mobil hilux.

Dalam perjalanan menuju Susapor, keluarga besar kabupaten Tambrauw dikejutkan dengan berita duka bahwa Bpk. Engelbertus Kocu, S.Hut, M.M (SEKDA Kab. Tambrauw) telah dipanggil Tuhan. Imformasi itu sedikit mengganggu perjanan kami, karena kami sangat merasa kehilangan sosok orang tua dan tokoh pejabat pemerintah yang selalu peduli dengan hajat orang banyak termasuk kegiatan-kegiatan gereja dan kegiatan OMK yang akan kami lakukan ini. Namun kami saling menguatkan untuk tetap melanjutkan perjalanan kegitan kami.

Sekitar jam 12.00 OMK St. Martha tiba di Sausapor dan disambut hangat oleh OMK, umat stasi dan ibu kepala distrik Sausapor. Namun karena musibah yang menimpa kami dengan kepergian salah satu tokoh Katolik terbaik yang ada di kabupaten Tambrauw, maka penyambutan dilakukan seadanya saja.

Setelah istirahat sebentar kami lanjut dengan sambutan singkat dari ketua panitia dan ketua OMK St. Alexander Sausapor. Selanjutnya kami makan siang bersama. Mengingat semua masyarakat Kabupaten Tambrauw sedang dalam situasi duka maka setelah makan siang Pastor Jose sebagai pastor paroki, ibu kepala distrik dan ketua panitia bertemu untuk membicarakan kegiatan rekoleksi nanti.

Dari hasil diskusi singkat tersebut, diputuskan bahwa rekoleksi akan dipadatkan dalam dua hari saja mengingat RD. Iventus Kocu selaku ketua Komisi Kepemudaan (KOMKEP KMS) sebagai pemateri adalah keluarga dari Almahrum Bpk. Engel Kocu. Selain itu juga, RD. Jose dan Ibu distrik juga akan ke Sorong untuk mengikuti misa requem dan pemakaman almahrum Bpk. Engel Kocu, SEKDA Kab. Tambrauw.

Pada sore harinya, rekoleksi dibuka dengan misa bersama yang dipimpin oleh pastor rekan RD. Matias Ateta sebagai konselebran utama dan didampingi oleh pastor paroki St. Benediktus Fef, RD. Jose kabalesy dan RD. Iven Kocu sebagai ketua KOMKEP KMS.

Dalam homilinya, Pastor Mathias menegaskan bahwa orang muda harus bersemangat dan aktif dalam kegiatan-kegiatan menggereja. Sebelum berkat penutup, ada beberapa sambutan singkat dari ketua panitia dan ibu kepala distrik mewakili pastor rekan dan dewan stasi Sausapor.

Dalam sambutan singkat tersebut, ibu kepala distrik menyampaikan beberapa hal di antaranya selamat datang bagi OMK St. Martha Fef, memaparkan situasi dan kesiapan yang telah dilakukan pastor dan umat stasi Sausapor. Setelah misa pembukaan, peserta rekoleksi menuju tempat kegiatan di aula kantor distrik Sausapor untuk makan malam dan mengikuti sesi pertama.

Rekoleksi sesi pertama diisi oleh ketua KOMKEP, RD. Iven dengan tema “Militansi OMK di zaman NOW, Gass atau Rem?” Sebelum masuk pada materi, ketua KOMKEP memberi sosialisasi singkat terkait agenda Indonesia Youth Day (IYD) yang akan dilaksanakan di Keuskupan Manokwari Sorong pada 2027 nanti.

Dalam menyongsong acara IYD ini, Komisi kepemudaan dan komisi-komisi lainnya melakukan sosialisasi terus menerus terutama kepada OMK untuk terllibat aktif mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan menggereja. Pater Iven menggambarkan secara singkat kirab salib IYD yang akan berkeliling di seluruh paroki yang ada di KMS. Gambaran singkat itu dimaksudkan dapat memberi gambaran kepada paroki-paroki yang akan melakukan kirab salib IYD nanti. Selain itu melalui gambaran kirab salib tersebut, OMK dan umat paroki dapat merancang bentuk kegiatan yang akan dilakukan mulai dari penyambutan salib IYD sampai pengantarannya ke paroki berikutnya. Setelah memberi sosialisasi singkat tentang kirab salib IYD, Pater Iven masuk dalam pemberian materi.

Dalam pembarian materi tentang militansi OMK zaman Now, gass atau rem? Pater Iven menggambarkan latar belakang bahwa zaman terus berubah dan kita dihadapkan dengan berbagai perkembangan mulai dari modernisasi, globalisasi dan digitalisasi. Perubahan-perubahan itu mempengaruhi adat kebiasaan hidup masing-masing budaya termasuk nilai-nilai di dalamnya. Perkembangan ini juga dapat menjadi tantangan sekaligus menjadi peluang bagi hidup menggereja dalam hal ini OMK.

Tantangan perubahan zaman tentu akan berpengaruh pada kehidupan spiritual dan sosial. Walaupun demikian, ada juga peluang dari perkembangan itu yakni gereja dapat menggunakan media teknologi tersebut sebagai media pewartaan iman. Bersandar pada dokumen “Christus Vivit” (CV 64-65) oleh Paus Fransiskus, Pater Iven menegaskan bahwa OMK bukan saja masa depan gereja melainkan masa kini gereja. Sehingga sangat dibutuhkan kontribusi-kontribusi OMK dalam kehidupan menggereja. Lanjutnya Pater Iven menegaskan, “OMK adalah bagian utuh dari gereja katolik” (CV134-140). Dengan demikian OMK bukan sebagai penonton untuk kegiatan-kegiatan gereja, melainkan sebagai pelaku dalam kegiatan-kegiatan menggereja.

Pada akhir sesi pertama ini, ketua KOMKEP menegaskan bahwa orang muda katolik bisa mengembangkan gereja jika diberi kesempatan dan tanggung jawab.

Diakhir sesi pertama, OMK memberikan cendra mata berupa jaket OMK kepada ketua KOMKEP, Pater Iven Kocu dan ucapan terimakasih dari OMK Fef dan Sausapor dan dilanjutkan foto bersama ketua KOMKEP. Selanjutnya menutup hari pertama, peserta rekoleksi kembali berkumpul untuk membahas kegiatan besok seperti yang sudah dijadwalkan yakni senam pagi, sarapan dan outbound di Pantai.

Pada keesokan harinya selasa 1 april 2025, peserta rekoleksi bangun jam 04.30 dan membereskan tempat tidur masing-masing kemudian tepat jam 05.00 peserta diarahkan untuk memungut sampah-sampah di sekitar tempat kegiatan sebagai ganti dari kegiatan senam pagi mengingat pagi itu hujan gerimis. Setelah membersihkan lingkungan sekitar, peserta mempersiapkan diri dan dilanjutkan dengan sarapan pagi pada jam 07.00. Setelah sarapan, kami melanjutkan perjalanan ke pantai Lokbon tempat akan dilaksanakan outbound.

Setibanya di sana panitia mengarahkan seluruh peserta termasuk pastor paroki dan frater untuk terlibat dalam games yang akan dibuat oleh seksi acara.

Awalnya kami peserta di bagi dalam empat kelompok, selanjutnya penitia memberikan game pertama yaitu stafet tepung, setelah itu game berjalan dengan kaki terikat dan game menjaga nyala lilin sampai ke titik finish. Para peserta begitu antusias mengikuti outbound tersebut.

Melalui ketiga games tersebut, peserta dapat belajar bahwa kekompakan, kerja sama, kesetiaan dan kesabaran adalah kunci dari setiap keberhasilan. Makna yang dapat dipetik dari ketiga games itu adalah untuk menjadikan gereja yang kuat OMK harus kompak, bekerja bersama, giat, setia dan sabar dalam segala tugas dan tanggung jawabnya di dalam maupun di luar lingkungan gereja. Artinya OMK harus menjadi garda terdepan dalam setiap pergumulan gereja dan masyarakat.

Setelah mengikuti outbound, peserta kembali ke tempat kegiatan sekaligus bersih-bersih kemudia makan siang. Setelah makan siang peserta diajak mengujungi tempat wisata (bangkai tank tempur), salah satu situs peninggalan tantara Amerika sejak perang dunia ke dua. Sepulang dari tempat wisata tersebut, peserta menuju ke gereja untuk mengikuti misa penutupan yang dipimpin oleh pastor paroki, RD. Jose.

Dalam khotbahnya pastor menegaskan bahwa OMK adalah masa kini dan masa depan gereja. Oleh karena itu jika OMK giat dan bersemangat maka gereja akan semakin kuat.

Setelah misa penutupan, OMK kembali ke tempat kegiatan untuk beres-beres dan mengangkut barang bawaan ke tiga mobil yang telah disiapkan. Setelah itu OMK St. Martha dan OMK St. Alexander makan bersama dan ditutup dengan sayonara bersama OMK St. Alexander dan umat Sausapor.

Kontributor Berita: Jack Hegemur (Komsos Paroki St. Benediktus, Fef)