Misa Pembukaan Sinode Keuskupan Manokwari-Sorong

202
Sesi foto bersama Uskup dan para Imam Keuskupan Manokwari-Sorong pada pembukaan Sinode Keuskupan Manokwari-Sorong, Senin (12/9/2022)

 

Sorong, Komsos KMS.Com-Membina Diri dalam Gereja yang Sinodal: Persekutuan, Partisipasi dan Misi. Demikianlah tema yang menjadi fokus perhatian, dan pembahasan dalam sinode tingkat Keuskupan Manokwari-Sorong selama empat hari ke depan (12-15 September 2022). Sinode tingkat Keuskupan Manokwari-Sorong ini, dibuka dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin langsung oleh Mgr. Hilarion Datus Lega, di Gereja  Katedral Kristus Raja Sorong, Senin (12/9/2022). Tidak sedikit imam dan umat yang turut serta dalam memeriahkan perayaan akbar ini. Partisipasi imam dan umat memang merupakan elemen penting dari semangat hidup gereja yang sinodal.

Sedikitnya ada 7 Tim Pastoral Wilayah (TPW) yang berada di wilayah gerejawi Keuskupan Manokwari-Sorong menghadiri Sinode tingkat Keuskupan Tersebut di antaranya: TPW Manokwari-TPW Sorong, TPW Aimas-TPW Maybrat-TPW Kaimana-TPW Fakfak dan TPW Bintuni. Kahadiran umat dan imam dari setiap TPW yang ada, semakin mempertegas semangat hidup menggereja yang sinodal di Tingkat Keuskupan Manokwari-Sorong yakni: gereja yang berjalan bersama dalam bingkai Persekutuan, partisipasi dan misi. Dengan demikian gereja sebagai umat Allah bukan hanya sekadar konsep, melainkan sebuah gerakan bersama yang konkret dalam kenyataan hidup.

Berkiblat pada sinode yang sudah diinisiasikan oleh Paus Fransiskus, sinode kita berada dalam bingkai mewartakan keselamatan Tuhan.  setidaknya ada tiga elemen penting, yang disampaikan oleh Bapa Uskup dalam Khotbah misa pembukaan sinode Keuskupan Manokwari-Sorong pada saat sekarang ini.
Pertama Proses dinamis, bahwa menggereja kita ini, menggelinding dari permulaan, masuk kepada pertumbuhan, perkembangan, tidak seluruhnya mulus, dan berada dalam satu garis linear, ada tantangan, ada kekurangan bahkan ada masa suram yang disebut dengan abad kegelapan meskipun demikian proses dinamis itu bergerak terus.

Kedua Karena keterlibatan yang dirumuskan sebagai Communion, Participation and Mission, (Persekutuan, Partisipasi dan Misi). Itu yang diakumulasikan oleh para bapak-bapak gereja ketika merumuskan sinode 2021-2023 untuk gereja katolik sejagat.

Ketiga Tidak boleh melupakan bahwa yang empunya pekerjaan adalah Tuhan sendiri. Tuhan yang menyelamatkan, bukan hanya orang-orang dalam lingkungannya sendiri (orang Samaria, Yudea, dan Galilea) melainkan mereka yang di luar Kapernaum, kepada siapapun kabar baik itu diwartakan.

Pada bagian akhir khotbahnya Bapa Uskup mengajak semua peserta sinode yang hadir untuk bersemangat dan meyakinkan diri bahwa kita bersekutu, berpartisipasi dan  berada dalam perutusan yang sama untuk  menyelaraskan karya agung Tuhan, karya Keselamatan. (MS)