KOMSOSKMS.ORG, VATIKAN — Asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina pada Kamis sore, menandakan bahwa Gereja Katolik telah memiliki pemimpin baru. Dengan sorak sorai umat yang memadati Lapangan Santo Petrus, Kardinal Robert Francis Prevost OSA dari Amerika Serikat resmi diumumkan sebagai Paus ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik Roma. Ia memilih nama Paus Leo XIV.
Pemilihan ini berlangsung dalam konklaf selama dua hari yang diikuti oleh para kardinal dari seluruh dunia. Dalam pidato perdananya dari balkon Basilika Santo Petrus, Paus Leo XIV menyampaikan pesan perdamaian, persatuan, dan penghormatan mendalam kepada mendiang Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025.
Paus Leo XIV, yang bernama asli Robert Francis Prevost, saat ini berusia 69 tahun. Ia berasal dari Chicago, Amerika Serikat. Ia juga berasal dari Ordo Santo Agustinus (OSA).
Paus Leo XIV pernah menjadi Misionaris di Peru sejak 1985, Uskup Chiclayo, dan terakhir menjabat sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup sejak 2023.
Dengan terpilihnya menjadi Paus, Paus Leo XIV juga menjadi Paus pertama dalam sejarah Gereja Katolik yang berasal dari Amerika Serikat. Keterpilihannya dianggap mencerminkan wajah Gereja yang semakin global dan dinamis. Ia dikenal sebagai tokoh moderat dengan rekam jejak kuat dalam pelayanan pastoral dan reformasi internal Gereja.
Pengangkatan Paus Leo XIV menjadi momen bersejarah, tak hanya karena asal-usul geografisnya, tetapi juga karena harapan baru yang ia bawa. Dalam masa penuh tantangan, dari krisis iklim dan migrasi global hingga tuntutan transparansi dan reformasi tata kelola Gereja, Paus yang baru diharapkan mampu menjadi jembatan bagi dialog dan perubahan.
Dengan pengalaman lintas benua dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan umat di berbagai belahan dunia, Paus Leo XIV diyakini akan melanjutkan semangat pembaruan yang diwariskan oleh pendahulunya, sembari meneguhkan kembali suara moral Gereja dalam percaturan global.
Gema “Habemus Papam!” hari ini bukan hanya sebuah pengumuman, tetapi juga panggilan harapan bagi lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia (FK).