Sertijab Pastor Paroki Sto. Petrus Remu Sorong

604
Sertijab Pastor Paroki STO. Petrus Remu Sorong
Foto dokumentasi

Sorong, lightgoldenrodyellow-skunk-401767.hostingersite.com- Sabtu, 06 Mei 2023, Uskup Manokwari-Sorong Mgr. Hilarion Datus Lega berkenan memimpin Serah Terima Jabatan (Sertijab) Pastor Paroki St. Petrus Remu, dari Pater Damasenus Satu, SVD ke Pater Anton Manehat, SVD. Dalam penanda-tanganan berkas Sertijab, dimulai dari Pater Damasenus Satu, SVD, kemudian Pater Anton Manehat, SVD. Kemudian berkas tersebut ditanda-tangani oleh Bapa Uskup Hilarion dan Wakil Ketua Dewan Paroki St. Petrus Remu, Bapak Wensenslaus Sompie. Selanjutnya Pater Damas menyerahkan tampuk kepemimpinan pastor paroki kepada Pater Anton Manehat, SVD secara simbolik melalui penyerahan berkas-berkas Sertijab. Dalam perayaan Sertijab Pastor Paroki Remu ini dipadukan dalam perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Bapa Uskup Hilarion dan didampingi oleh Pater Damasenus Satu, SVD, Pater Anton Manehat, SVD dan Pater Deni Galus, SVD (pastor rekan paroki St. Petrus Remu).

Bapa Uskup Hilarion melalui homilinya mengajak umat Katolik yang hadir untuk: pertama, untuk menghayati tugas panggilan dan perutusannya. Tugas dan panggilan itu dihayati dalam hidup pastoral. Ada bersama umat. Dalam nuansa pastoral, menurut Bapa Uskup Hilarion, itulah yang disebut ‘pastoral kehadiran’. Tentang ‘pastoral kehadiran’ itu Bapa Uskup Hilarion kemudian meng-sharing-kan seputar pengalaman berpastoralnya sebagai Uskup di KMS tercinta. Selama hampir 20 tahun sebagai Uskup KMS, Bapa Uskup Hilarion amat sering melakukan kunjungan-kunjungan umat. Bukan hanya ke seluruh paroki, tetapi juga dari 144 stasi di seluruh Keuskupan Manokwari-Sorong, Bapa Uskup sudah berkunjung ke 142 stasi yang ada dengan segala daya upaya. Naik mobil, naik pesawat, jalan kaki, dan juga berenang mengarungi sungai. Ketika dalam situasi sulit sekalipun bahkan sampai di pelosok yang sempat terjangkau, Bapa Uskup pasti pergi.

Kedua, Bapa Uskup Hilarion mengajak umat untuk menyadari penyertaan Tuhan dalam hidup sehari-hari. Bapa Uskup menegaskan bahwa hari ini kita mendengar pada puncak bacaan terutama kata-kata Injil yang disebut sebagai ‘dalam amanat perpisahan’. Dalam amanat perpisahan, Yesus menyampaikan janganlah gelisah hatimu. Itu bukan karena seperti biasanya bacaan itu dibacakan pada misa peringatan arwah atau misa requiem, tapi terutama untuk apa kita gelisah kalau Tuhan ada. Ketika Tuhan ada, Dialah Imanuel, Dialah Maranatha, Dia adalah segala-segalanya tumpuan, harapan, kepedulian, dan pergumulan hidup kita, trus kenapa gelisah hatimu?

Ketiga, Bapa Uskup kemudian mengajak umat untuk mencontohi penghayatan pastoral yang diperaktekkan oleh Pater Damas, SVD. Menurut Bapa Uskup, Pater Damas selama tahun-tahun pelayanan di Bintuni, ia selalu hadir. Hadir dimana pun ia dibutuhkan untuk pelayanan. Saya rasa ini bagian terpenting dari apa yang saya namakan tadi ‘pastoral kehadiran’. Pada saat anda dibutuhkan atau tidak, bagi anda menjalankan kewajiban untuk berjumpa dengan orang, untuk berinteraksi, untuk mendengar, untuk menyambung aspirasi, untuk menangkap pesan dan kesan yang mungkin tidak terkatakan, itu sudah lebih dari cukup. Pater Damas bukan hanya menghadirkan dirinya. Di paroki St. Yohanes Bintuni, ia menghadirkan gua-gua Santa Perawan Maria serta Patung-patung yang canggih, hampir di semua stasi. Patung-patung Sta. Maria ditempatkan di tempat-tempat strategis, di pusat-pusat strategis. Bahkan atas prakarsa Pater Damas, ada gua Maria di rumah seorang tokoh Islam yang bernama Ali Bauw. Memang istri dari pak Ali adalah seorang Katolik. Tapi bahwa Ali Bauw merelakan tempatnya yang strategis untuk ditempatkan gua Maria sebagai tempat doa bagi orang-orang Katolik. Pater Damas juga menghadirkan Ibu Tuhan, menghadirkan pesan-kesan Injili kepada umat, dan juga mengalami pasang-surut, suka-duka, keringat berpastoral, dengan jerih-lelah, bahkan dengan keringat dan air mata.

Keempat, melalui kesaksian tentang semangat hidup dan pelayanan Pater Damas, Bapa Uskup Hilarion menegaskan isi bacaan-bacaan suci yang diperdengarkan pada hari ini. Kata Bapa Uskup, kesaksian-kesaksian dari bacaan pertama yang diambil dari Kisah Para Rasul dan Surat Pertama Rasul Petrus dalam bacaan kedua, itu semua adalah tanda-tanda kehadiran, solidaritas, kesetiakawanan, kebersamaan dengan segala tingkatan, mulai dari interaksi biasa sampai dengan keintiman keakraban. Pada akhirnya, Tuhan yang hadir itu membawa serangkaian kesan yang sama, yang dapat dimaknai sebagai peneguhan. Peneguhan itu tidak bisa tidak yakni kekuatan. Maka, kita berterima kasih atas cita-rasa dan rahmat keteguhan itu. Bahwa Tangan Tuhan hadir melalui kehadiran seorang Pater Damas bersama kita selama kurang lebih tiga tahun. Kita menyambut juga Pater Anton Manehat, SVD.

inilah Sendi-sendi yang menegaskan keteguhan Tangan Tuhan hadir. Pada hemat Bapa Uskup, bukan hanya hadir hanya dengan Pastor-pastor tetapi juga hadir bersama dengan umat sehingga memberikan segala modifikasinya terus bertumbuh dan membuahkan. Sebagian hasil-hasil yang tidak bahkan belum memuaskan, tidak apa-apa. Banyak hal yang dapat berlangsung dalam dinamika proses, dan banyak hal harus berkembang justeru karena kita diberi kemampuan untuk belajar, juga dari pengalaman-pengalaman kepahitan dan kegembiaraan. Oleh karena itu, bukan kebetulan pesan-pesan alkitabiah hari ini mengenai kehadiran Tuhan, mudah-mudahan sungguh meyakinkan kita tidak ada yang harus membuat kita gelisah dalam hidup.

Akhirnya, rangkaian perayaan Sertijab Pastor Paroki Remu yang dipadukan dalam Ekaristi kudus itu ditutup dengan resepsi bersama di Aula Jonathan Fatem Remu. Hadir pada kesempatan resepsi, yakni Pastor Paroki, Bapa Uskup, Dewan Paroki, para Pater, Ketua-ketua lingkungan, tokoh-tokoh umat, para biarawati CB dan TMM, dan sejumlah perwakilan umat yang hadir. Pada momen tersebut, sebagai bentuk ucapan terima kasih dan rasa syukur atas cinta dan pengabdian Pater Damas, maka dewan paroki, ketua-ketua lingkungan, OMK, Sekami dan beberapa umat memberikan cendera mata serta terselip pula dukungan-dukungan umat berupa doa dan harapan agar Pater Damas senantiasa diberikan kesehatan oleh Tuhan. (Dkn.Iven Kocu, Pr)