Renungan Harian: Mengenal Suara Sang Gembala

145
ILUSTRASI

Renungan Harian, Minggu 11 Mei 2025
Minggu Paskah IV
Bacaan Injil:  Yohanes 10:27–30

“Mengenal Suara Sang Gembala”

Hari ini Gereja merayakan Minggu Paskah IV yang juga menjadi Minggu panggilan. Bacaan Injil hari ini menampilkan Yesus sebagai Gembala yang Baik, Gembala yang mengenal domba-domba-Nya, dan domba-domba-Nya mengenal suara-Nya.

“Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku; Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.” (Yoh 10:27)

Perkataan Yesus ini sangat sederhana, namun menyimpan kekayaan rohani yang mendalam. Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk menjadi seperti domba yang setia—yang mendengar suara Sang Gembala, mengenal Dia, dan mengikuti-Nya.

Pertama, mendengarkan suara-Nya. Dunia saat ini penuh dengan banyak suara—suara media, suara ambisi, suara ketakutan, bahkan suara godaan. Dalam kebisingan ini, kita diajak untuk melatih telinga hati agar mampu membedakan suara Yesus, Sang Gembala Sejati. Suara-Nya bukan suara yang memaksa, melainkan suara yang penuh kasih dan kebenaran.

Kita dspat mendengar suara-Nya melalui Kitab Suci, dalam Ekaristi, dan dalam hati nurani yang terbentuk oleh doa dan kehidupan sakramental.

Krdua, mengenal Dia dan dikenal oleh-Nya. Yesus tidak hanya berbicara tentang domba yang mengenal-Nya, tetapi juga menekankan bahwa Ia mengenal mereka. Mengenal dalam arti Alkitab bukan sekadar mengetahui nama, tetapi berarti memiliki relasi pribadi yang mendalam. Yesus mengenal setiap dari kita—pergumulan kita, luka kita, dan juga potensi kebaikan dalam diri kita.

Relasi ini menguatkan kita bahwa kita tidak pernah sendirian. Bahkan ketika kita tersesat, Ia adalah Gembala yang mencari dan mengangkat kita kembali ke jalan yang benar.

Ketiga, menjadi pengikut yang setia. Mengikuti Yesus tidak selalu mudah. Dalam Bacaan pertama4, kita melihat bagaimana Paulus dan Barnabas mengalami penolakan, namun mereka tetap bersukacita karena tahu bahwa mereka telah melaksanakan misi dari Gembala Agung. Mengikuti Yesus berarti bersedia memikul salib, namun juga hidup dalam damai dan sukacita sejati.

Dalam bacaan kedua, digambarkan bahwa domba-domba itu, yang telah mencuci jubah mereka dalam darah Anak Domba, kini berada di hadapan takhta Allah. Mereka telah setia, dan kini menikmati damai abadi. Itulah harapan kita semua: bahwa kesetiaan kita sebagai domba-domba Kristus akan membawa kita ke padang rumput kekal.

Untuk itu semua, dalam perayaan Hari Minggu Panggilan Sedunia,  kita diajak untuk mendoakan panggilan-panggilan kudus, khususnya para imam, biarawan, dan biarawati, yang dipanggil untuk menjadi gembala-gembala dalam Gereja. Semoga banyak kaum muda mendengarkan panggilan Gembala Baik dan menjawabnya dengan sukacita.

Marilah kita terus membuka hati untuk mendengarkan suara Yesus, memperdalam relasi dengan-Nya, dan setia mengikuti-Nya sampai akhir hidup kita.

Tuhan memberkati dan Ave Maria!