Renungan Harian – 05 November 2025
Bacaan I: Rom 13:8-10
Mazmur Tanggapan: Mzm 112:1-2.3-4.5-6
Bacaan Injil: Luk 14:25-33
“Memikul Salib, Mengukir Kemuliaan”
Menjadi murid Kristus bukan sekadar status atau sebutan. Itu adalah panggilan hidup yang menuntut penyerahan total—sebuah persembahan diri yang utuh dan tanpa syarat. Dalam hidup ini, Yesus tidak sekadar mengundang kita untuk mengikuti-Nya secara aman dan nyaman, tetapi justru memanggil kita untuk memikul salib bersama-Nya. Salib yang kita pikul bukan hanya simbol penderitaan, tetapi justru jalan menuju kemuliaan yang sejati.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus dengan tegas berkata: “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (Luk 14:27). Ini bukan ajakan sambil lalu, tetapi seruan mendalam untuk menempatkan Allah di atas segala-galanya. Yesus mengingatkan kita: mengikut Dia berarti siap menghadapi tantangan, siap berkurban, siap menyerahkan hidup kita sepenuhnya.
Sikap ini diteguhkan dalam surat Roma ketika Paulus menuliskan bahwa kasih adalah kegenapan hukum Taurat (Rom 13:8-10). Kasih yang sejati tidak berhenti pada kata-kata, tetapi harus diterjemahkan dalam tindakan, perjuangan, dan pengurbanan. Ketekunan dan kesetiaan dalam iman adalah proses yang mengukir kemuliaan di dalam Tuhan—bukan kemuliaan sesaat, tetapi kemuliaan yang kekal dalam kehidupan bersama-Nya.
Yesus sendiri telah menunjukkan kepada kita bahwa jalan menuju kemuliaan adalah melalui salib. Pengurbanan-Nya menjadi sumber keselamatan bagi dunia. Maka, ketika kita ikut memikul salib, sesungguhnya kita sedang berjalan menuju keserupaan dengan Kristus. Setiap penderitaan, setiap pengorbanan, jika dipersatukan dengan salib-Nya, menjadi emas murni yang dimurnikan dalam api cinta-Nya.
Semoga kita dimampukan untuk menjadi murid Kristus yang sejati: setia memikul salib, bertekun dalam iman, dan terus menyerahkan hidup kita kepada-Nya. Sebab dalam setiap salib yang dipikul dengan cinta, kemuliaan dan sukacita sejati sedang diukir dalam kehidupan kita.
Tuhan memberkati. Ave Maria!





