Perdana Senopi-Tambrauw Jadi Tuan Rumah Temu OMK se-TPW Manokwari 2023, Sambutan Kasih Jadi Meterai

126
Sambutan Kasih Jadi Meterai
Puluhan peserta Temu OMK se-TPW Manokwari berfoto di depan gereja tua Paroki St. Yosep Senopi, saksi sejarah penyebaran agama Katolik di wilayah Kepala Burung Papua, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, Minggu (9/7/2023).

KOMSOSKMS.ORG – Perjalanan berjam-jam dengan medan yang tidak semuanya mulus, mesti ditempuh puluhan Orang Muda Katolik (OMK) se-Tim Pastoral Wilayah (TPW) Manokwari untuk mengunjungi OMK dan umat Paroki St. Yosep Senopi, Tambrauw, Papua Barat Daya. Lantaran, Paroki St. Yosep Senopi menjadi tuan rumah Temu OMK se-TPW Manokwari 2023 yang berlangsung mulai Kamis hingga Minggu, (6-9/7/2023).

Tema yang diusung tahun ini, yakni “Membangun OMK yang Sinodal, Persekutuan, Partisipasi dan Misi”. Ketua OMK se-TPW Manokwari Aris Ohoiwirin mengatakan, lelah sepanjang perjalanan terbayarkan oleh sambutan penuh kasih dari umat Paroki St. Yosep Senopi.

Gapura bertuliskan selamat datang dengan janur kuning melengkung, simbol penyambutan rombongan peserta temu OMK se-TPW Manokwari yang tiba di Kampung Senopi, Distrik Senopi, Tambrauw, pada Kamis (6/7/2023) sekira pukul 15.20 WIT.

Di tengah rintik gerimis, puluhan penari dari umat Paroki St. Yosep Senopi mempersembahkan tarian penyambutan “Sena Wuon”. Laki-laki maupun pria, sepuh, muda maupun anak-anak menari berbalut pakaian adat merah membawa tombak, parang dan ‘gata-gata’, sambil bernyanyi dalam bahasa setempat.

Berarak menuju gereja tua Paroki St. Yosep Senopi yang telah dibangun sejak 1965 dan menjadi saksi sejarah penyebaran agama Katolik di wilayah Kepala Burung Papua. “Tahun ini jumlah peserta Temu OMK se-TPW Manokwari berkisar 80-an orang dari enam paroki,” tutur Aris Ohoiwirin Selasa (11/7/2023).

Aris menyebut, Paroki St. Yosep Senopi perdana menjadi tuan rumah Temu OMK se-TPW Manokwari yang telah menjadi agenda rutin tahunan tersebut. Menurut dia, OMK dan umat Paroki St. Yosep Senopi telah menunjukkan makna kasih yang sesungguhnya lewat totalitas pemberian diri dalam kepanitiaan yang dibentuk.

Ia menceritakan, selama di Kampung Senopi yang 100 persen penduduknya beragama Katolik, itu para peserta berkelimpahan makanan. Umbi-umbian, kacang, sayur dan daging yang menjadi pangan lokal masyarakat setempat, menjadi jamuan yang disediakan dari balik dapur umum berkepul asap.

“Umat Senopi juga memfasilitasi penginapan kita selama empat hari tiga malam di ruang kelas SD Santo Yosep Senopi,” ungkap Aris Ohoiwirin. Pastor Paroki St. Yosep Senopi, RP. Damas, OSA mengatakan, lawatan OMK se-TPW Manokwari ke Senopi, memantik semangat umat. Khususnya, membangkitkan asa OMK Paroki St. Yosep Senopi yang terdiri dari tujuh stasi itu.

Sebagai generasi harapan Gereja Katolik, serasi dengan tagline yang dibawa yakni “OMK Giat, Gereja Kuat”. “Selama ini OMK Senopi seperti suam-suam kuku, semoga setelah ini semakin aktif berkegiatan untuk gereja dan masyarakat,” ujar Damas.

Ketua Panitia Temu OMK se-TPW Manokwari, Angelo Momo menambahkan, selama kegiatan berlangsung, para peserta dibekali materi yang berguna untuk pendalaman iman Katolik. Seperti membiasakan kehidupan doa dan membaca Kitab Suci, rekoleksi iman dan berani bersaksi kepada sesama tentang kemurahan Tuhan dalam hidup.

Semua aktivitas pendalaman itu, ucap Angelo Momo, dipandu oleh ketiga frater yang mendampingi rombongan peserta. “Tong (kita) juga buat aksi nyata untuk masyarakat yaitu tanam pohon bambu sebagai bagian dari materi ekologi yang tong dapat,” jelas Angelo Momo.

Di samping itu, lanjut dia, para peserta Temu OMK se-TPW Manokwari juga melakukan kegiatan outbound di wisata Air Terjun Miyah, Sabtu (8/7/2023). Serangkaian permainan dalam outbond, itu menurut dia bertujuan untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan antara sesama OMK se-TPW Manokwari.

Karena para peserta berasal dari enam paroki berbeda yakni, Paroki Imanuel (Sanggeng) , Paroki St. Agustinus (Brawijaya), Paroki St. Thomas Aquinas (Amban), Paroki St. Kristoforus (SP 4 Prafi), Paroki Sang Gembala Baik (SP 8 Masni) dan Paroki St. Yosep Senopi.

Seorang peserta dari OMK Imanuel Sanggeng Maria Yesti Nurak mengatakan, kegiatan telah usai tetapi kenangan ramah tamah umat Senopi menjadi cerita yang tertulis dengan tinta emas. (Kresensia Kurniawati Mala Pasa)

Sumber Foto: TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA