Perayaan Puncak HUT Ke-50 YPPK Papua

73
Misa Syukur di Auditorium Uncen Jayapura

Jayapura, – Puncak kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-50 Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Papua ditandai dengan Misa Syukur di Auditorium Universitas Cenderawasih (UNCEN) Jayapura, Rabu, (28/8/2024).

Misa Syukur yang dihadiri oleh sekitar 5000-an peserta itu, dipimpin langsung oleh Uskup Keuskupan Jayapura, Mgr. Dr. Yanuarius T. Matopai You, sebagai Selebran Utama dan didampingi oleh 15 imam, yang datang dari berbagai daerah seperti: Sorong, Wamena, Oksibil, Keerom, Jayapura, dan dari Ordo Fransiskan (OFM) serta Ordo Santo Agustinus (OSA), sebagai konselebran.

Pada kesempatan yang berbahagia itu, Mgr. Yan, sapaan akrab, Uskup Keuskupan Jayapura itu menegaskan bahwa pendidikan merupakan karya kesulungan gereja Katolik. Sang Guru Agung, sendirilah yang memberikan perintah itu kepada Para Rasul dan kini kepada Gereja: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan, ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat, 28:18-20).

Foto bersama Mgr. Yan, para Imam dan Petugas Liturgi

Amanat agung inilah yang membakar semangat para misionaris untuk menjelajahi dunia, mewartakan Injil dan mendidik orang hingga ke Papua. Misionaris pertama yang membawa Pendidikan Katolik di Papua adalah Pater Le Cocq d’Armandville, SJ di Sekru, Fak-Fak, tahun 1894. Dan, pendidikan Katolik secara formal sudah dilaksanakan oleh para misionaris MSC (Misionaris Hati Kudus Yesus) di Merauke 120 tahun lalu.

“Hari ini kita bersyukur kepada Tuhan Allah atas berkat penyertaan-Nya untuk keluarga besar YPPK. YPPK sudah membawa peradaban baru di tanah Papua ini melalui sekolah-sekolah dan sudah berusia 50 tahun. Ini adalah usia ‘de jure”. Tetapi “de fakto-nya”, realnya, adalah sekolah Katolik sudah hadir sejak misionaris pertama, Pater Le Cocg d’Armandville, SJ tiba di Sekru Fak-Fak, 130 tahun lalu. Dan, misionaris MSC (Hati Kudus Yesus) 120 tahun lalu sudah menyelenggarakan pendidikan formal Katolik di Merauke. Inilah “de factonya”. Tapi “de jure” nya 50 tahun ini adalah pengesahan pada sisi hukum sebagai Yayasan,” ungkap Mgr. Yan.

Lebih lanjut Mgr. Yan menegaskan bahwa sejak kehadiran sekolah Katolik di tanah Papua, sudah menghasilkan beribu-ribu generasi muda, yang kini mengabdikan diri di tengah masyarakat dalam berbagai bidang ilmu, dan juga dalam tugas-tugas Gereja. Ada yang menjadi Bupati, Wakil Bupati, Anggota DPR, Pegawai Negeri dalam berbagai instansi, pegawai swasta, menjadi pastor, bruder, dan suster.

“Keluarga Besar YPPK Papua telah berhasil mendidik dan membina banyak generasi muda Papua untuk menjadi manusia yang baik dan berguna bagi Masyarakat dan Gereja. Saya sendiri sebagai Uskup Keuskupan Jayapura adalah juga alumnus dari pendidikan dan persekolahan Katolik,” pintanya.

Karena itu, Mgr. Yan bertekad akan terus mendorong YPPK di tanah Papua agar tetap eksis, tetap maju, dan tetap meningkatkan mutu pendidikannya. Karena itu, dirinya berharap agar semua sekolah yang dikelola oleh YPPK harus tetap berkualitas, mandiri, tetap bersatu, bekerjasama dengan berbagai pihak, dan bersemangat misioner.

“Kita terus membangun sekolah, memajukan sekolah dengan manajemen berbasis sekolah, sehingga ke depan YPPK tampil sebagai penggerak utama bidang pendidikan dan persekolahan. Saya berharap agar semua pihak tetap bekerjasama, memajukan YPPK, baik pihak sekolah, para guru, kepala sekolah, siswa-siswi, orangtua, masyarakat, Geraja dan pihak pemerintah. Kita tetap mendorong supaya YPPK tetap membawa perubahan di tanah Papua ini demi generasi muda, supaya siap melayani masyarakat dan gereja (agama). “Pro Ecclesia Et Patria”, YPPK ada untuk Masyarakat dan Gereja,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Panitia Pelaksana HUT ke-50 YPPK Papua, Elpius Hugi, S.Pd., MA menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada lima keuskupan yang turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Terima kasih juga disampaikan kepada pihak YPPK, para Direktur, Sekretariat Eksekutif, Bapak/Ibu guru, dan Siswa, Orangtua, para donatur, dan sponsor, serta Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota yang telah ikut ambil bagian dalam menyukseskan acara HUT ke-50 YPPK Papua.

“Ini sangat luar biasa. Saya berharap ke depan, YPPK tetap mempertahankan mutu pendidikannya, menjaga dan memupuk kepercayaan orangtua, dan masyarakat terhadapnya. Kepada anak-anak, saya berpesan jangan segan-segan datang ke sekolah-sekolah YPPK, karena YPPK sudah menunjukkan bahwa kualitasnya tidak jauh dari sekolah-sekolah lain di Papua,” ungkap Kepala Biro Umum dan Administrasi Pimpinan Provinsi Papua itu.

Dirinya berpesan agar YPPK Papua perlu bekerjasama dengan berbagai pihak, baik dengan pemerintah daerah maupun masyarakat umum untuk lebih meningkatkan mutu pendidikannya, dan bisa mendapatkan dukungan dan perhatian khusus untuk sekolah-sekolah Yayasan, tak terkecuali YPPK.

“Usia YPPK ke-50 sudah membuktikan bahwa dia cukup ambil andil dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara melalui pendidikan karakternya di tanah Papua. Karena itu Provinsi boleh mekar ke mana-mana, tapi YPPK tetap satu, kudus, katolik, dan apostolik. Tidak boleh pisah, dia tetap satu. Dan, saya berharap pemerintah tetap mendukung terus YPPK. Meskipun memperhatikan sekolah lain, YPPK juga harus tetap ada di hati mereka,” tutupnya. (DNs)