Momentum sakral tahbisan Episkopal, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD, Uskup Agung Ende telah dilaksanakan pada Kamis (22/8/2024) di Katedral Kristus Raja, Ende. Perayaan yang dikemas dengan sangat meriah dan khidmat dihadiri oleh puluhan Uskup, baik dalam negeri maupun luar negeri. Hadir pula ratusan imam, biarawan-biarawati dan ribuan umat Keuskupan Agung Ende yang berasal dari tiga Kevikepan.
Perayaan tahbisan dipimpin oleh Duta Besar Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Piopo, didampingi Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Sedu dan Uskup Ruteng, Mgr. Sipri Hormat.
Uskup Paulus Budi Kleden, SVD yang mengambil moto episkopal “Caritas Fraternitas Maneat in Vobis”, menggaungkan semangat persaudaraan dalam keberagaman. Dalam sambutannya, Bapak Uskup yang lahir pada 16 November 1965 di Waibalun, Flores Timur ini mengajak semua orang untuk memelihara kasih persaudaraan.
Baginya, kasih persaudaraan adalah nilai yang telah kita hidupi sejak lama. Kasih persaudaraan merupakan amanat yang kita dengar di rumah-rumah keluarga, rumah adat, di kampung-kampung. Kasih persaudaraan adalah pesan dan petuah dari guru dan pendidik. Dan kasih persaudaraan adalah sebuah warisan kekayaan kultural dan religius yang menjadi kekuatan kita.
Untuk itulah, menurut Uskup yang lahir dari pasangan Bapak Petrus Sina Kleden dan mama Dorotea Sea Halan ini, kasih persaudaraan harus tetap dijalin lintas batas. Bapak Uskup menyerukan agar di tengah Gereja dan dunia yang mudah terancam perpecahan karena ambisi pribadi, kita harus perbaharui tekad dan komitmen warisan luhur itu.
Bapak uskup juga menegaskan agar kita tidak menggadaikan kasih persaudaraan dengan isu-isu yang merusak nama baik agama.
Duta besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Piopo, dalam sambutannya mengucapkan syukur kepada Tuhan karena dalam waktu yang singkat, Paus Frasiskus menetapkan uskup baru bagi Keuskupan Agung Ende.
Dia menegaskan bahwa Tanah Nusa Tenggara merupakan teladan dalam pengakuan iman Katolik dan dalam semangat misionaris yang tidak mengenal perbedaan bahasa, ras, budaya dan agama. Menurut Mgr. Piopo, Paus Fransiskus mengutus Uskup baru ke tengah umat untuk melanjutkan pewartaan Sabda Ilahi yang melalui iman dan sakramen-sakramen memberi kehidupan, menyatukan, memelihara perdamaian dan membuka pintu harapan.
Sementara itu, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC dalam sambutannya menegaskan kembali tentang semangat kasih persaudaraan yang menjadi moto Mgr. Budi Kleden. Menurutnya, rencana kerja dan evaluasi karya adalah penting, pencapaian target dan keberhasilan pastoral adalah penting, tetapi ada satu yang jauh lebih penting yaitu persekutuan kasih.
Menyentil moto Uskup baru, “Caritas Fraternitas Maneat in Vobis”, Mgr. Anton menegaskan bahwa di dalam moto tersebut terkandung sebuah harapan besar agar kasih persaudaraan tertanam kuat, teristimewa dalam diri para imam sebagai rekan kerja Uskup Agung Ende dan seluruh umat.
Di akhir sambutannya, Ketua Konferensi Wali Gereja mengucapkan selamat datang kepada Mgr. Budi dalam persekutuan para Uskup di Indonesia dan memberikan kenang-kenangan.***