Mgr. Hilarion Datus Lega Memberkati Gereja St. Yosep Senopi

70
Uskup Manokwari-Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega, memberkati Gedung Gereja Paroki St. Yosep Senopi (Foto: DocKomsos)

Lantunan lagu dari para penari pengiring perarakan Bapak Uskup Manokwari-Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega dan para imam konselebran menggema di Paroki St. Yosep Senopi pada, 30 Agustus 2024, pukul 10.00 WIT. Perayaan yang dikemas dengan sangat agung dan meriah ini merupakan bagian dari prosesi pemberkatan gedung gereja St. Yosep Senopi, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya.

Perayaan diawali dengan penyambutan Bapak Uskup dan tamu undangan di pintu gerbang Gereja oleh umat yang lengkap dengan pakaian adat Suku Karoon. Hadir dalam perayaan tersebut, wakil dari penjabat Bupati Kabupaten Tambrauw, Kakanwil Kementrian Agama Provinsi Papua Barat, Tokoh umat Gabriel Asem, S.E., M.Si yang adalah mantan Bupati Kabupaten Tambrauw.

Uskup Manokwari-Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega, dalam perayaan itu  menegaskan bahwa pemberkatan gedung gereja baru ini menandai 75 tahun kehadiran Gereja Katolik di Tanah Karoon, 16 Maret 1949. 

Gedung Gereja Paroki St. Yosep Senopi yang baru (Foto:DocKomsos)

Menurut Bapak Uskup, semenjak kehadiran Gereja Katolik di wilayah etnis Karoon ini, telah terjadi perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan tersebut bukan hanya dalam hal pewartaan Injil, Katekese, dan pengajaran doktrin Gereja Katolik, tetapi juga karena pembukaan sekolah, terutama sekolah dasar, sebagai cikal bakal dan awal mula pembentukan Sumber Daya Manusia yang handal. Perkembangan itu juga dikarena oleh pelayanan kesehatan dari suster-suster Serikat Darah Mulia yang dibawa oleh Pater-pater Ordo Agustinus (OSA) dari negeri Belanda. 

Bapak Uskup dan Wakil Penjabat Bupati Kabupatan Tambrauw menandatangani prasasti pemberkatan gereja di Senopi

Menurut Uskup, sampai saat ini, kurang lebih tiga perempat abad, dinamika perkembangan Gereja di Senopi  sungguh-sungguh menjanjikan harapan-harapan baru ke depan. Uskup berharap, agar dengan adanya Gereja baru di pusat Paroki ini, kecuali mendatangkan banyak berkat dan rasa syukur atas kehadiran Gereja Katolik, juga dapat melahirkan semangat dan meningkatkan kesadaran baru serta wawasan untuk terus berkontribusi bagi kemajuan dan peradaban yang diinspirasi oleh patron St. Yosep dan para perintis pendahulu yang membentuk Gereja lokal di Senopi.

Sementara itu, Pastor Paroki St. Yosep Senopi, P. Damas Pantur, OSA, menegaskan kembali bahwa Gereja Katolik yang cukup tua di tanah Karoon ini telah bertumbuh menjadi Gereja yang cukup berkembang. Pembangunan Gereja baru di Paroki yang sebagian besar umatnya adalah orang asli Papua dari suku Karoon ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka. Menurut Pater Damas, gereja baru tersebut dipandang sebagai hadiah dari Tuhan ketika mereka merayakan 75 tahun Gereja Katolik di wilayah Karoon. Untuk itu, Pater berharap agar iman umat semakin berkembang, semakin semangat dalam persekutuan, teristimewa dalam perayaan Ekaristi dan doa-doa yang lain.

Bapak Uskup menerima persembahan umat Paroki St. Yosep Senopi (Foto:DocKomsos)

Hal senada ditegaskan oleh Ketua Dewan Paroki St. Yosep Senopi, Maximus Titit, bahwa gedung gereja yang baru ini merupakan kerinduan umat sejak lama. Menurutnya, semenjak wilayah Senopi bergabung di Kabupatan Tambrauw, maka Paroki yang memiliki 7 stasi yang terbentang dari Kebar sampai Meah Selatan, mendapat bantuan dari pemerintah. Dia berharap dengan adanya gedung gereja yang baru ini umat semakin bersatu untuk membangun paroki yang lebih baik ke depan.

Ketua Panitia pembangunan, Yosep Baru, menegaskan bahwa  pembangunan gedung gereja ini merupakan bentuk perhatian pemerintah Tambrauw. Menurutnya, biaya pembangunan gedung gereja yang menelan biaya lebih dari 4 miliar didanai oleh Pemerintah Kabupaten Tambrauw. Pemerintah mengucurkan dana sebesar 4 Miliar untuk pembangunan gedung gereja. Sementara umat bergotong royong mengusahakan seluruh isi bagian dalam mulai dari kursi, altar, mimbar, jalan salib, dan peralatan liturgi. 

Bapak Uskup memimpin perayaan Ekaristi didampingi para imam konselebran (Foto:DocKomsos)

Sorang tokoh umat, yang adalah anak dari wilayah tersebut, Gabriel Asem, S.E., M.Si., merasakan kegembiraannya. Dia menegaskan bahwa pembangunan gedung gereja yang baru ini cukup membutuhkan perjuangan yang berat. Sebagai Bupati pada waktu itu, dia berjuang agar pemerintah dapat membantu mewujudkan mimpi umat di Senopi. Dia mengunkapkan, “saya secara pribadi sebagai anak dari Senopi, yang lahir dan besar di tempat ini, bangga dengan hadirnya gereja baru ini. Sekaligus ini memberi motivasi dan semangat untuk seluruh umat agar hatinya, jiwanya lahir baru, seperti gereja yang baru ini, sehingga ke depan umat bisa lebih maju, anak-anak cerdas, dan bersama-sama membangun tanah Papua, dan secara khusus tanah Tambrauw”. 

Bapak Uskup disambut oleh umat di Paroki Senopi (Foto:DocKomsos)

Sementara Kepala Kantor Kemenrian Agama Papua Barat, Luksen Jems Mayor, mengucapkan selamat dan sukses atas pemberkatan gedung gereja yang baru. Luksen mengucapkan terima kasih atas kebersamaan dan kegotongroyongan umat Katolik Senopi sehingga gereja Katolik St. Yosep di berkati. Dia berharap agar masyarakat tetap ada dalam persekutuan dengan Tuhan sehingga tetap hidup dalam kebersamaan.

Perayaan yang dikemas sangat meriah itu diiringi oleh koor dari Manokwari. Sesudah perayaan Ekaristi, diadakan ramah tamah dengan suguhan kreasi seni dari umat Paroki Senopi.