Menyelami Lintasan Waktu

90

Refleksi Akhir Tahun 2024 dan Harapan Menyonsong 2025

Sebuah Telaah tentang Makna Waktu

Dalam prespektif filosofis, waktu adalah hal pertama dimana suatu kejadian bisa dimulai sebagai  aciden pertama atau peristiwa yang kita kenal dengan saat ini, kemudian itu menjadi masa lalu, sebab ia terus menuju  masa depan, itulah defenisi sederhana yang bisa saya mengerti tentang waktu. Dan  Waktu itu hanya dikenal dalam dimensi ruang.

Manusia tidak bisa hanya memahami waktu hanya dengan memikirkannya, ia dapat mengetahuinya pertama dengan melihat tanda alam (siang atau malam), atau tanda-tanda melalui perubahan pada fisiknya atau orang lain, ada yang dari bayi menjadi anak-anak dan seterusnya yang dewasa kemudian menjadi tua, semuanya itu ada dan dapat terjadi dalam waktu dan ruang atau dimensi kediaman kita. Tidak ada pengecualian dalam lintasan waktu. Waktu terus berjalan, perubahan terus terjadi dalam dimensi/ruang kediaman ini.

Waktu tidak peduli soal perasaanmu atau segala hal yang membuatmu bahagia atau terpuruk, kita tidak bisa hidup terus dalam masa lalu, karena itu hanya terjadi dalam pikiran kita dan bukan pada kenyataan yang sedang terjadi.

Akankah akhir tahun ini menjadi titik refleksi atau hanya sekedar rutinitas tahunan tanpa perubahan signifikan dalam cara kita melihat dunia dan diri kita sendiri?

Menghadapi Ketidakpastian

Perubahan hanya terjadi ketika masa depan itu ada. Masa depan adalah waktu yang belum kita jalani namun bisa kita persiapan dengan rencana dan strategi yang kita bangun dengan berbekal pada masa lampau. Kita bisa tumbuh karena kita punya masa depan yang menjamin pertumbuhan itu dapat terjadi, baik  dari segi ekonomi, kesehatan, relasi sosial, bahkan pertumbuhan dalam iman.

Perubahan-perubahan itu adalah suatu kenyataan yang mesti diwujudkan karena bisa dibuktikan bahwa proses yang kita jalani selalu akan membawa kita pada perubahan meskipun itu hanya sebuah langkah kecil dalam transformasi hidup kita.

Kenyataan yang bisa diterima bahwa tidak ada suatu kepastian yang tinggal tetap dalam masa depan karena hidup itu sendiri adalah perubahan. Sehingga selalu harus ada resolusi baru dalam menghadapi masa depan dan yang bertahan adalah nilai-nilai yang menjadi pegangangan hidup kita dalam mengahadapi masa depan itu.

Lalu apa yang menjadi resolusi kita di awal tahun 2025 ini? Dan nilai-nilai apa yang bisa kita jaga untuk membuat kita tetap tumbuh di tahun yang baru ini?

Pertanyaan ini tidak bisa di isi dengan kalimat namun dijawab dengan mengisinya dalam tindakan kehidupan kita.

Panggilan untuk Hidup yang lebih Bermakna

Socrates pernah mengatakan bahwa hidup yang tidak direfleksikan tidak layak dijalani. 2024 adalah cerminan untuk kita melihat kembali apakah hidup kita telah mencapai tujuannya.

Kita tidak bisa hanya melaluinya tanpa menyadari apa saja yang telah kita lalui dalam lintasan waktu itu. Maka kesadaran diperlukan dan refleksi adalah cara untuk menyadari itu.

Dengan refleksi kita berbenah diri dan menemukan diri kita, sehingga langkah-langkah kedepan yang kita ambil adalah langkah yang layak kita jalani.

Dengan menyadari setiap tindakan dan perubahan yang kita alami itu maka pemaknaan akan hidup akan lebih dihargai. (Penulis Fr. Toshyro)