KOMSOSKMS.ORG, SORONG – Dalam semangat persatuan dan iman, Orang Muda Katolik (OMK) bersama umat Paroki Gereja Santo Petrus Remu, Sorong, menggelar perarakan Kirab Salib Indonesian Youth Day (IYD) 2027. Perarakan ini menjadi simbol harapan dan kebersamaan dalam menyongsong perhelatan akbar IYD yang akan datang.

Acara diawali dari Gereja Emaus, di mana OMK Gonzaga, bersama para pastor serta Dewan Paroki Gereja Emaus, memulai perjalanan membawa Salib IYD menuju Gereja Santo Petrus Remu. Sepanjang perjalanan, suasana penuh hikmat tercipta dengan iringan paduan suara terompet yang membawakan lagu Yubileum, “Peziarah Pengharapan”. Alunan musik dari sekelompok remaja ini menggema di sepanjang rute perarakan, menghadirkan suasana yang penuh semangat dan refleksi iman.

Sesampainya di perempatan jalan SMA YPPK Agustinus Sorong, rombongan perarakan disambut dengan meriah oleh OMK Santo Gaudensius, yang telah bersiap dengan barisan yang rapi. Penyambutan ini dipimpin oleh Pastor Paroki, Pastor Yosef Ola Sabhe, SVD, didampingi oleh Pastor Rekan, Pastor Iven Kocu, Pr, serta Ketua Dewan Paroki, Bapak Selestinus Paundanan dan seluruh umat Paroki Gereja Santo Petrus Remu yang turut serta semakin menambah kekhidmatan acara ini.
Keunikan kirab ini terletak pada peserta yang mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah, mencerminkan keberagaman budaya dalam persatuan iman. Momen ini menjadi simbol kebersamaan, solidaritas, dan cinta kasih dalam komunitas Orang Muda Katolik.

Puncak acara ditandai dengan serah terima Salib IYD secara simbolis dari Ketua OMK Gonzaga kepada Ketua OMK Santo Gaudensius. Prosesi ini melambangkan estafet iman, harapan, dan tanggung jawab dalam mempersiapkan IYD 2027. Doa dan nyanyian mengiringi prosesi ini, menegaskan semangat evangelisasi bagi generasi muda gereja.
Penyambutan Salib IYD dengan Kearifan Lokal
Suasana penuh khidmat dan kebersamaan terasa begitu kental dalam prosesi penyambutan Salib Indonesian Youth Day (IYD) di Gereja Santo Petrus. Acara ini tidak hanya menjadi ajang perayaan iman, tetapi juga memperlihatkan kekayaan budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
Prosesi diawali dengan upacara adat dari suku Maybrat, yang dipimpin oleh tokoh adat, Bapak Elias Yumte. Dengan penuh penghormatan, beliau memberikan salam dalam bahasa adat sebagai tanda penyambutan Salib IYD di tanah Papua. Setelah itu, dilakukan prosesi pengalungan kain kepada Salib IYD sebagai simbol penerimaan resmi serta kesiapan untuk melanjutkan perjalanan kirab suci ke tujuan berikutnya. Momen ini menjadi bukti nyata bagaimana nilai-nilai budaya tetap lestari dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam ranah keagamaan.

Setelah prosesi penyambutan secara adat Tarian Kabasaran dari Minahasa menjadi bagian pembuka prosesi kirab menuju gereja. Tarian perang tradisional ini melambangkan semangat juang dan keteguhan hati dalam mempertahankan nilai-nilai iman. Tarian ini merupakan tarian perang tradisional yang dahulu kala digunakan oleh para prajurit Minahasa untuk membakar semangat dan menunjukkan keberanian sebelum berperang. Para penari, yang terdiri dari pria-pria tangguh, mengenakan pakaian perang khas berwarna merah dan membawa senjata tradisional seperti pedang atau tombak.
Saat kirab mencapai gerbang gereja, prosesi berlanjut dengan Tarian Endeleo, yang melambangkan kebersamaan dan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat. Tarian Endeleo dibawakan dengan gerakan yang anggun dan harmonis, menggambarkan semangat gotong royong serta kebersatuan umat dalam menyambut berkat ilahi. Dengan diiringi alunan musik tradisional yang khas, tarian ini menambah kesan sakral dan mendalam dalam prosesi penyambutan salib.
Perayaan Misa Ekaristi dan Pesan Para Pemimpin Gereja
Gereja St. Petrus menjadi saksi momen bersejarah ini dengan perayaan Misa Ekaristi.
Dalam homilinya, Pastor Yosef menegaskan, “Salib Sukacita hadir di tengah kita untuk membawa kasih, pengampunan, dan keselamatan. OMK dipanggil menjadi agen perubahan yang membawa kebijaksanaan dan kasih bagi dunia.”

Ia mengajak umat untuk merenungkan makna mendalam dari salib suci Yesus Kristus yang merupakan simbol cinta kasih Tuhan bagi umat manusia.
Seusai Misa, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Pastor Alexander Laike, seorang pegiat Komisi Kepemudaan Keuskupan Manokwari – Sorong (KOMKEP KMS). Pastor Alex menambahkan bahwa Kirab Salib IYD ini adalah tonggak awal persiapan menuju IYD 2027. Dalam kesempatan ini, beliau menyampaikan dua hal penting yang menjadi landasan bagi OMK dalam melaksanakan tugas-tugas mereka di masa mendatang.
Pertama, Pastor Alexander mengungkapkan bahwa Kirab Salib IYD yang dilaksanakan pada hari tersebut merupakan tonggak awal yang penting dalam perjalanan persiapan menuju Indonesia Youth Day (IYD) pada tahun 2027, yang akan diselenggarakan di Keuskupan Manokwari – Sorong, tepatnya di kota Sorong. Beliau menekankan bahwa acara ini bukan hanya menjadi sebuah perayaan, tetapi juga sebagai pembuka langkah besar bagi OMK dalam melaksanakan tugas mereka sebagai bagian dari generasi muda yang akan menjadi pelopor dalam acara IYD mendatang.
Kedua, Pastor Alexander juga menyampaikan bahwa dalam tahun ini, Komkep akan menyelenggarakan Papua Youth Day untuk pertama kalinya.
“Antusiasme dan partisipasi dari orang muda sangat diperlukan untuk menyukseskan acara besar ini,” ujar Pastor Alexander dengan penuh harapan.
Papua Youth Day ini menjadi kesempatan besar bagi OMK untuk semakin mendalami panggilan mereka dalam gereja dan mempererat solidaritas sesama pemuda Katolik di seluruh Papua. Dan Pastor Alex juga menyampaikan bahwa akan dilaksanakan kegiatan hari orang muda sedunia (HOMS) se- TPW Sorong – Aimas di keuskupan Manokwari – Sorong.
Ketua Dewan Paroki, Bapak Selestinus Paundanan, mengapresiasi semangat OMK dan menegaskan bahwa gereja selalu siap mendukung mereka dalam perjalanan iman.
Sebagai penutup rangkaian acara yang penuh berkat ini, umat yang hadir bersama para pastor, biarawan, biarawati, dan anggota OMK berfoto bersama untuk mengabadikan momen bersejarah ini. Foto bersama ini menjadi simbol kebersamaan dan persatuan umat dalam menjalankan tugas-tugas gerejawi yang telah dipercayakan kepada mereka.
Setelah misa yang penuh khidmat, acara dilanjutkan dengan suasana hangat dan penuh kebersamaan dalam acara ramah tamah di Aula Jonathan Fatem. Umat Katolik dari berbagai paroki turut hadir merayakan perarakan Kirab Salib dalam rangka Indonesian Youth Day (IYD) 2027.
Dalam acara tersebut, terdapat dua sambutan penting. Ketua OMK St. Gaudensius, Titus Ditubun, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah memberikan semangat dan kepercayaan dalam prosesi kirab ini.
“Hari ini, kami mengenakan baju adat sebagai simbol dari Salib Sukacita, yang sesuai dengan tema Kirab Salib IYD tahun ini. Terima kasih kepada seluruh teman-teman OMK dan umat Katolik yang telah berpartisipasi dalam acara ini,” ujar Titus Ditubun.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Pastor Yosef, yang turut mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung acara ini.
“Semangat yang ditunjukkan oleh para peserta, terutama anak muda, menjadi simbol kebangkitan dan pembaruan iman dalam rangka Kirab Salib IYD 2027,” tegas Pastor Yosef.
Acara diakhiri dengan sesi ramah tamah yang semakin mempererat tali persaudaraan di antara para peserta. Suasana penuh kehangatan menciptakan momen yang tak terlupakan bagi seluruh umat yang hadir.
Kirab Salib IYD bukan sekadar perarakan simbolis, tetapi juga wujud nyata semangat iman, persatuan, dan keberagaman. Dengan antusiasme yang terus membara, kirab ini diharapkan menumbuhkan semangat evangelisasi dan kesiapan umat dalam menyongsong Indonesian Youth Day 2027 di Keuskupan Manokwari-Sorong.
Dengan penuh sukacita, Kirab Salib IYD 2027 resmi ditutup, meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir pada hari bersejarah ini. Mari jadikan Kirab Salib IYD sebagai awal dari perjalanan panjang menebarkan kasih, persaudaraan, dan harapan. Sampai jumpa di IYD 2027!
OMK MUDA, BISA, LUAR BIASA, JOS. JOS. JOS.
Penulis : Debiana Soga (Komsos Paroki St. Petrus Remu)