Mariat, Komsos KMS.com-Tidak ada keburukan yang sifatnya kekal, sekalipun seseorang pandai menyembunyikan keburukannya, sekali waktu akan terungkap juga dan di sanalah pengadilan kehidupan akan melakukan tugasnya dengan baik. Pada dasarnya keburukan bersifat fana dan kebaikanlah yang bersifat kekal. Tujuan hidup kita adalah surga yang kekal maka Tuhan mengajak kita agar lebih banyak menaburkan kebaikan terutama untuk memperjuangkan nilai yang paling luhur yakni kerajaan surga. Surga sebagai titik terakhir dari perjalanan hidup umat beriman. Demikianlah sekilas sari pati dari kotbah Pastor Fabi O,Carm pada perayaan Ekaristi Minggu biasa ke XIX di Seminari Petrus van Diepen (SPvD), Minggu (7/8/22).
![]() |
Foto Komuni Kudus |
Sabda Tuhan yang diwartakan pada Minggu ini memang sangat menginspirasi bagi para pendengar yang hampir seluruhnya adalah Siswa/I Seminari Petrus van Diepen. Pastor Fabi yang juga adalah sebagai Prefek asrama SMA SPvD dalam perayaan itu, lebih banyak menekankan nilai-nilai kebaikan manusia yang diperhitungkan Tuhan. Bahwasannya tidak perlu takut untuk menjadi martir dalam melakukan kebaikan. Sekalipun kita hanya memiliki sedikit kecakapan dalam aspek intelektual atau kecerdasan dalam kemampuan minat dan bakat, tidak perlu minder atau rendah diri. Lakukanlah kebaikan seperti yang dikehendaki Tuhan, karena untuk itulah kita hidup. Ungkap Pastor Fabi dengan ekspresi yang gembira.
Kumpulan gagasan suara kenabian yang ditangkap oleh pegiat komsos KMS pada misa Minggu ini, menjadi landasan dasar seseorang mendesain masa depannya. pada dasarnya manusia selalu berkembang baik secara jasmani maupun rohani, dalam proses perkembangan itu, manusia diharapkan untuk manabur kebaikan bagi sesama sebagai bekal menuju hidup yang kekal yakni surga yang menjadi impian bagi setiap umat beriman. (MS)