Umat Paroki Imanuel Sanggeng Rayakan Paskah, Pater Willy: Iman Harus Makin Kuat

135
Umat Paroki Imanuel Sanggeng Rayakan Paskah,
Suasana misa Vigili Paskah di Gereja Katolik Imanuel Sanggeng, Manokwari, Papua Barat, Sabtu (8/4/2023).

Manokwari, komsoskms.org-Di era banjir informasi saat ini, umat Katolik dihadapkan pada berbagai argumen yang kontradiksi dan mengundang perdebatan. Tetapi, dengan perayaan Kebangkitan Tuhan Yesus atau Paskah, iman umat Katolik justru diharapkan semakin kuat dan belajar setia.

Seperti Yesus yang menghadapi situasi perlawanan hingga wafat di kayu salib, tetapi tidak membutuhkan pembelaan dari siapapun. Lantaran, Yesus tahu ketaatan pada Bapa berujung kemenangan atas maut lewat kebangkitanNya.

Dalam iman Katolik, wafat dan kebangkitan Yesus merupakan misi Ilahi yang dilakukan Yesus untuk menebus dosa manusia. Demikian inti homili atau khotbah Pater Willy Baldus Jampa, OSA saat memimpin misa (ibadah) Paskah di Gereja Katolik Imanuel Sanggeng, Manokwari, Papua Barat, Minggu (9/4/2023).

“Kebangkitan Tuhan Yesus tidak dapat dipisahkan dari salib,” kata Willy. Ia menjelaskan, kesetiaan juga bisa dipelajari dari wanita-wanita yang mengikuti Yesus mulai dari jalan salib hingga menjadi saksi kebangkitan-Nya. Di antaranya Maria Ibu Yesus, Maria Magdalena dan Maria lainnya.

Berdasarkan Injil Matius 28: 1-10 yang dibacakan dalam perayaan Paskah tahun ini. “Dengan Yesus wafat di salib, tidak membuat iman mereka menjadi pudar, tetapi dengan setia menunggu janji Yesus tentang kebangkitan,” urai Willy.

Paskah merupakan puncak dari Pekan Suci. Sebelum sukacita Paskah mencapai kepenuhannya pada Minggu pagi ini, umat Katolik terlebih dahulu mempersiapkan diri dalam perayaan Vigili Paskah, Sabtu (8/4/2023).

Pater Max Pegan, Pr yang memimpin misa Sabtu Suci di Gereja Katolik Imanuel Sanggeng, memberi tema Paskah yang berdaya dan memberdayakan. Tuhan Yesus melalui kebangkitan-Nya, memberdayakan manusia untuk menyebarkan sukacita Paskah.

Oleh sebab itu, Max mengajak manusia untuk menerima daya dari Tuhan, itu hanya ketika manusia dekat dengan Bapa dan berpegang pada janji baptis.

Umat yang mengikuti misa Pekan Suci di Gereja Katolik Imanuel Sanggeng mencapai ribuan orang. Terlihat dari umat yang memenuhi bangku di dalam gereja maupun di kursi plastik yang disiapkan panitia Paskah.

Misa berlangsung khidmat dan dijaga ketat oleh aparat kepolisian dari Polda Papua Barat dan Polres Manokwari. Warna liturgi yang dipakai saat perayaan Paskah yaitu putih yang melambangkan kesucian, karunia dan puncak kegembiraan akan kebangkitan Yesus.

Berbeda saat perayaan Jumat Agung, yang menggunakan warna liturgi merah melambangkan pengorbanan Yesus melalui darah-Nya yang tercurah di salib demi keselamatan manusia. Sehingga, altar dikosongkan tanpa hiasan apapun sebagai tanda perkabungan.

Tetapi sejak malam kemarin, saat lilin Paskah dinyalakan dalam Vigili Paskah, altar gereja telah dihias dengan bunga rangkai bercorak warna. Demi menghadirkan suasana kebahagiaan lantaran Tuhan Yesus telah mengalahkan maut dengan kebangkitan tubuh dan roh-Nya. (Kresensia Kurniawati Mala Pasa)