Tahbisan Uskup Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA Dirayakan Meriah, Penuh Sukacita Dan Sarat Makna

146
Nuncio, Mgr. Piero Pioppo menumpangkan tangan diatas kepala Uskup Tertahbis, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA

KOMSOSKMS.ORG, TIMIKA  – Umat Katolik Keuskupan Timika akhirnya menyambut gembira kehadiran seorang gembala baru setelah lebih dari lima tahun menanti. Pada Rabu, 14 Mei 2025, Gereja Paroki Katedral Tiga Raja, Timika, Papua Tengah, menjadi saksi sejarah dalam pentahbisan Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA sebagai Uskup Timika yang baru. Perayaan akbar ini berlangsung dengan sangat meriah dan penuh khidmat, dihadiri oleh ribuan umat serta para pemimpin Gereja Katolik dari berbagai keuskupan. 

Situasi khidmat perayaan tahbisan Uskup Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA

Upacara tahbisan dipimpin oleh Duta Besar Vatikan (Nuncio Apostolik) untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo, dengan didampingi oleh Uskup Agung Merauke Mgr. Canisius Mandagi, MSC dan Uskup Manokwari-Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega. Perayaan ini juga dihadiri oleh sejumlah uskup lainnya dari seluruh Indonesia dan tamu dari luar negeri.

Prosesi Adat Sambut Uskup Putra Daerah

Tahbisan diawali dengan prosesi penyerahan Uskup terpilih oleh keluarga besarnya dari Maybrat, Papua Barat Daya kepada Nuncio dan Keuskupan Timika. Dengan diiringi tarian adat Wuon khas Maybrat, Uskup Bernardus melangkah menuju Katedral Tiga Raja, mengenakan jubah putih dan membawa semangat pengabdian sebagai gembala baru di tanah Papua.

Uskup Timika yang akan ditahbiskan didampingi dua imam Diosesan Keuskupan Timika

Sebagai uskup kedua imam asli Papua, tahbisan ini menjadi momen istimewa bagi umat setempat. Kehadiran Uskup Bernardus disambut sebagai jawaban atas doa-doa panjang umat yang selama ini merindukan kehadiran seorang pemimpin rohani yang dekat secara kultural dan spiritual.

Uskup Jayapura: “Tuhan Telah Mengabulkan Doa Umat-Nya”

Dalam homilinya, Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius Theofilus You, menyampaikan refleksi mendalam tentang arti tahbisan ini bagi Keuskupan Timika. Ia menekankan bahwa penantian panjang selama lima tahun lebih telah berakhir dengan hadirnya Mgr. Bernardus sebagai jawaban Tuhan atas doa umat.

“Kita patut bersyukur karena Tuhan memberikan berkat besar ini. Uskup Bernardus adalah pribadi yang telah lama mempersiapkan diri dan kini dipilih untuk menjadi pintu keselamatan bagi umat-Nya di Timika,” ujar Uskup Yan You.

Mgr. Yanuarius Teofilus Matopai You, Uskup Jayapura menyampaikan homili dalam tahbisan Uskup Timika

Beliau juga menyoroti motto uskup baru, Ego Sum Ostium – Akulah Pintu, sebagai simbol kesediaan untuk menjadi jalan pengantar umat menuju Kristus.

“Uskup Timika telah memilih motto ‘Ego Sum Ostium’ – Akulah Pintu. Pemilihan imi pasti sudah direfleksikan sejak beliau menjadi imam di tanah Papua,” ujar Uskup.

Sosok Pemimpin Rendah Hati dan Visioner

Dalam homilinya, Uskup Yan You juga menyoroti pribadi gembala baru Keuskupan Timika. Uskup Yan You menegaskan bahwa Mgr. Bernardus bukan hanya seorang intelektual dan misiolog terkemuka, tetapi juga seorang pribadi rendah hati yang terbuka pada suara umat. Ia dikenal luas karena dedikasinya di bidang pendidikan, kepemimpinan ordo Agustinus, serta keterlibatannya dalam isu-isu keadilan dan perdamaian.

“Selain itu, Uskup juga pribadi yang rendah hati yang suka mendengarkan. Walaupun dianugerahi berbagai potensi, tetapi kerendahan hatinya mendorong dia untuk mau terus meneladani Tuhan Yesus sebagai Gembala yang Baik, sekaligus sebagai pintu bagi kawanan domba” tegas Uskup.

Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA Berlutut diatas Kitab Suci dan didoakan dengan doa tahbisan oleh Nuncio

Uskup Yan juga mengingatkan bahwa wilayah Papua Tengah, termasuk Timika, tidak lepas dari tantangan sosial dan keamanan. Ia menyebut bahwa nama Timika kerap dijadikan akronim “Tiap-tiap Minggu Kacau” sebagai gambaran kondisi yang belum stabil. 

“Uskup Bernardus akan menggembalakan umat di wilayah yang memiliki dinamika sosial yang kompleks. Dengan umat yang tersebar di pesisir dan pedalaman. Menuntut beliau memahami karakteristik manusia, budaya dan alam, sosial dan politik, dan keamanan di wilayah Meepago, Provinsi Papua Tengah” tambahnya.

Nuncio menyematkan Mitra Uskup kepada Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA

Oleh karena itu, ia berharap Mgr. Bernardus mampu bersuara secara profetik demi keadilan dan perdamaian di wilayah tersebut.

“Keuskupan Timika ini membutuhkan seorang pemimpin yang berani menyampaikan suara kenabian dan teguh iman untuk menghadapi berbagai tantangan. Mgr. Bernardus memilih motto, Akulah pintu, yang menunjukkan kesiapannya untuk menjadi pembuka pintu, jalan keselamatan bagi umatnya. hendaknya tanpa takut menghadapi berbagai tantangan ini,” pungkas Uskup Yan You.

Nuncio: “Putra Agustinus Ini Adalah Berkat bagi Kita Semua”

Mewakili Tahta Suci, Mgr. Piero Pioppo menyampaikan pesan dan salam dari Paus Leo XIV kepada umat Keuskupan Timika. Ia menyebut Mgr. Bernardus sebagai anugerah Tuhan dan mengajak seluruh umat untuk mendukung pelayanan gembala baru ini.

“Putra Agustinus ini akan berkarya demi kesatuan dalam gereja dan persekutuan umat Allah di Keuskupan Timika, di tanah Papua yang terkasih dan untuk Indonesia yang besar ini,” ujar Nuncio.

Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA memberikan berkat penutup kepada seluruh umat yang hadir

Dalam sambutannya itu, Nuncio juga menyampaikan salam Paus Leo XIV kepada para uskup, imam, biarawan-biarawati, dan umat Katolik di Timika dan sekitarnya. Kepada Uskup Baru, Nuncio berpesan agar memberikan pelayanan yang terbaik untuk umat di Keuskupan Timika.

“Tuhan telah membina anda dalam keluarga Agustinian. Dan pada hari ini kita bersyukur karena Allah telah memilih Anda untuk karya besar. Karya pelayanan kepada manusia di Papua. Hayatilah panggilan Anda ini dan bagikan kepada seluruh umat” pungkas Nuncio.

Menutup sambutannya, Nuncio menyelipkan harapan akan kunjungan Bapa Suci ke Indonesia, khususnya ke Papua.

“Paus Leo telah dua kali ke Indonesia, termasuk ke Papua. Di Italia ada peribahasa: Tidak ada yang kedua tanpa yang ketiga. Kita berdoa agar beliau kembali mengunjungi tanah ini,” ungkapnya dengan penuh harap.

Tahbisan Berlangsung Penuh Sukacita

Setelah homili, acara dilanjutkan dengan pendarasan Litani Para Kudus dan penumpangan tangan oleh para uskup sebagai simbol tahbisan. Ritus tahbisan ditutup dengan penyerahan simbol-simbol uskup kepada Mgr. Bernardus, seperti cincin, tongkat gembala, dan mitra.

Umat yang hadir tampak larut dalam sukacita, tidak sedikit yang meneteskan air mata haru tatkala Mgr. Bernardus mengenakan simbol-simbol Uskup. Berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh adat, pemerintah daerah, hingga pemuda lintas agama turut hadir menyatakan dukungan.

Harapan dan Doa untuk Sang Gembala Baru

Tahbisan ini tidak hanya menandai awal kepemimpinan baru di Keuskupan Timika, tetapi juga menjadi simbol pengharapan baru bagi umat Katolik di Papua. Uskup Bernardus diharapkan dapat menjadi “pintu” yang membuka jalan bagi pelayanan yang lebih inklusif, humanis, dan profetik di tengah tantangan zaman.

Sebagai gembala yang lahir dari tanah Papua, Mgr. Bernardus membawa harapan besar untuk mendekatkan Gereja dengan realitas umatnya—khususnya mereka yang kecil, tersingkir, dan menderita.

Penulis: P. Fransiskus Katino, Pr (Komsos Keuskupan Manokwari-Sorong)