Renungan Harian
Sabtu, 04 Oktober 2025
PW Santo Fransiskus dari Assisi
Bacaan Injil: Lukas 10:17-24
Dalam bacaan Injil hari ini, para murid kembali dengan penuh sukacita karena mereka berhasil menjalankan perutusan. Banyak orang sakit disembuhkan, dan kuasa kegelapan dikalahkan. Mereka dengan penuh semangat berkata: “Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu.” Namun Yesus menegaskan bahwa sukacita terbesar bukanlah karena keberhasilan misi atau kuasa yang mereka alami, melainkan karena “nama mereka tercatat di surga” (Luk 10:20).
Pesan Yesus ini sangat relevan dengan hidup kita sekarang. Dunia modern sering mengukur kesuksesan dari hasil yang terlihat: prestasi, jabatan, pengaruh, atau materi. Kita pun kadang mudah jatuh dalam godaan untuk mencari kebanggaan dari keberhasilan pelayanan atau karya. Namun Yesus mengingatkan bahwa ukuran sejati bukanlah pencapaian lahiriah, melainkan relasi kita dengan Allah. Sukacita sejati lahir dari kesetiaan kita bersatu dengan Kristus, meskipun jalan hidup dipenuhi penderitaan, tantangan, dan ketidakpastian.
Hari ini Gereja juga merayakan Peringatan Wajib Santo Fransiskus dari Assisi. Fransiskus adalah teladan orang yang sungguh hidup bersatu dengan Kristus. Ia meninggalkan segala kenyamanan dunia, memilih hidup miskin, sederhana, dan penuh kasih. Sukacita Fransiskus bukan datang dari harta atau kuasa, melainkan dari kesadarannya bahwa dirinya dicintai Allah, dan bahwa hidupnya sungguh berarti bila dipersembahkan bagi Injil. Itulah sukacita surgawi yang tidak bisa direbut oleh dunia.
Di tengah kehidupan kita saat ini—dengan segala kesibukan, pekerjaan, pelayanan, bahkan penderitaan—kita diundang untuk melihat kembali: apakah sukacita kita hanya bergantung pada keberhasilan duniawi, atau pada kesetiaan kepada Kristus?
Mari kita belajar dari Yesus dan teladan Santo Fransiskus: tetap tekun dan setia menjalankan tugas perutusan, berserah pada kasih Allah, dan menumbuhkan iman yang kokoh. Sebab, sukacita terbesar kita bukanlah apa yang kita miliki atau capai di dunia, melainkan bahwa nama kita tertulis di surga.
Tuhan memberkati dan Ave Maria.