Renungan Harian: “Takut yang Menghidupkan Iman”

4

Renungan Harian – Jumat, 17 Oktober 2025
Peringatan Wajib Santo Ignatius dari Antiokhia, Uskup dan Martir
Bacaan I: Rom 4:1–8
Injil: Luk 12:1–7

Dalam Injil hari ini Yesus bersabda: “Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!” (Luk 12:5)

Yesus mengingatkan kita akan pentingnya memiliki rasa takut yang benar—takut yang suci dan membawa kita semakin dekat dengan Allah. Takut ini bukanlah ketakutan yang membuat kita menjauh dari Tuhan, melainkan rasa hormat yang lahir dari kasih, kesadaran, dan kekaguman akan kuasa serta kekudusan-Nya.

Sering kali kita lebih takut kepada manusia daripada kepada Allah. Kita takut dikritik, takut kehilangan jabatan, takut tidak disukai, takut miskin, tetapi tidak takut berdosa. Padahal, rasa takut akan Allah adalah permulaan hikmat (bdk. Mzm 111:10). Rasa takut ini menuntun kita untuk hidup lurus, jujur, dan tulus di hadapan-Nya.

Yesus juga menegaskan agar kita waspada terhadap “ragi orang Farisi,” yaitu kemunafikan. Kemunafikan muncul ketika kita lebih mementingkan penampilan luar ketimbang kemurnian hati. Kita tampak saleh di hadapan orang lain, tetapi batin kita jauh dari Tuhan.

Rasa takut akan Allah membantu kita untuk jujur dan rendah hati, karena kita sadar bahwa Allah mengetahui isi hati manusia. Tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya.

Santo Ignatius dari Antiokhia, yang kita peringati hari ini, adalah teladan nyata orang yang memiliki takut akan Allah yang sejati. Dalam perjalanan menuju kemartiran di Roma, ia menulis: “Biarkan aku menjadi makanan binatang-binatang, sebab itulah jalan menuju Allah.”

Bagi Ignatius, ketakutan yang benar bukanlah takut akan penderitaan atau kematian, melainkan takut kehilangan iman dan kasih kepada Kristus. Rasa takut itu justru membawanya kepada keberanian dan sukacita dalam bersaksi sampai mati.

Tuhan memberkati. Ave Maria!