Renungan Harian – Senin, 14 Juli 2025
Bacaan Injil: Matius 10:34–11:1
“Setia Memikul Salib, Mengukir Kemuliaan”
Dalam Injil hari ini, Yesus menyampaikan sebuah kebenaran yang tegas dan mendalam: “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” (Mat 10:38). Perkataan ini mengandung sebuah tantangan yang tidak ringan. Mengikuti Yesus bukanlah jalan yang mulus dan bebas dari kesulitan. Jalan salib adalah bagian yang tidak terpisahkan dari hidup murid-murid Kristus.
Salib dalam kehidupan bukan sekadar simbol penderitaan, tetapi juga menjadi tanda pengorbanan dan kesetiaan. Salib adalah panggilan untuk menyangkal diri, rela berkorban, dan tetap teguh di tengah berbagai tantangan iman. Setiap pilihan untuk hidup jujur, mengampuni, mengasihi musuh, atau tetap berpegang pada nilai-nilai Injil adalah bagian dari salib yang harus kita pikul.
Namun Yesus tidak hanya berbicara tentang penderitaan. Ia juga berbicara tentang kemuliaan yang akan diperoleh dari salib itu. “Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” (Mat 10:39). Dalam logika dunia, kehilangan adalah kekalahan. Tetapi dalam logika kasih Kristus, kehilangan demi Dia adalah kemenangan. Maka, setiap tetes air mata, luka, dan lelah yang kita persembahkan karena iman kepada-Nya, akan menjadi bagian dari mahkota kemuliaan yang kita terima kelak.
Kita tidak sendirian. Yesus sendiri telah berjalan lebih dulu dalam jalan salib itu. Ia tidak hanya mengajar, tetapi telah lebih dahulu memikul salib-Nya sampai tuntas di Golgota. Karena itu, ketika kita memikul salib hidup kita, kita sedang berjalan bersama Dia. Kita sedang dibentuk menjadi serupa dengan-Nya.
Tuhan Yesus, ajarilah kqmi untuk setia memikul salib kami setiap hari. Jangan biarkan kami menyerah atau mundur, tetapi penuhilah hati kami dengan kekuatan, sukacita, dan pengharapan bahwa bersama-Mu, penderitaan tidak sia-sia. Di dalam salib-Mu, kami percaya ada kemenangan dan kemuliaan. Amin.
Tuhan memberkati, dan Ave Maria!