Renungan Harian – 02 November 2025
Hari Raya Pengenangan Arwah Semua Orang Beriman
Bacaan I: 2Mak 12:43-46
Bacaan II: 1Kor 15:12-34
Bacaan Injil: Yoh 6:37-40
Hari ini, Gereja merayakan Pengenangan Arwah Semua Orang Beriman. Sebuah perayaan yang mengandung makna harapan besar: bahwa semua umat beriman memiliki kesempatan untuk masuk ke dalam kemuliaan surgawi. Ini bukanlah perayaan dukacita, melainkan perayaan cinta yang melampaui kematian. Suatu ungkapan iman yang menegaskan bahwa kasih Allah melampaui batas ruang dan waktu.
Dalam iman Gereja, kita percaya bahwa saudara-saudari kita yang telah meninggal dan belum mencapai kesempurnaan kasih Allah masih berada dalam suatu proses penyucian. Tempat ini kita sebut “purgatorium” atau api penyucian. Mereka yang berada di sana bukanlah yang terkutuk, melainkan yang “mati dalam rahmat dan persahabatan dengan Allah tetapi belum disucikan sepenuhnya” (KGK, 1030). Mereka pasti akan sampai pada surga, tetapi masih membutuhkan penyembuhan dan pemurnian.
Di sinilah peran kita nyata dan begitu penting. Gereja mengajarkan bahwa kita yang masih hidup di dunia dapat memberikan dukungan spiritual kepada mereka melalui doa-doa, karya amal, dan terutama Ekaristi Kudus. Doa kita bukan sekadar tradisi – doa adalah jembatan kasih yang menghubungkan Gereja yang berziarah di dunia dengan Gereja yang sedang disucikan.
Bacaan Injil hari ini menjadi kunci harapan kita. Yesus berkata: “Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.” (Yoh 6:39-40)
Jaminan keselamatan itu diberikan kepada siapa saja yang percaya kepada Kristus. Tak satu pun dari mereka yang diserahkan kepada-Nya akan hilang. Kasih Yesus menuntun setiap orang beriman—hidup maupun yang telah mati—menuju hidup kekal.
Bacaan pertama dari Kitab 2 Makabe menunjukkan bahwa sejak zaman kuno, umat Allah telah berdoa untuk mereka yang mati. Yudas Makabe mengumpulkan persembahan bagi yang gugur dalam peperangan, sebagai tindakan iman bahwa doa dan korban dapat membantu orang mati memperoleh pengampunan dosa. Ini menjadi dasar kuat bahwa doa untuk arwah bukan sekadar tradisi, melainkan tindakan iman yang berakar dalam Kitab Suci.
St. Yohanes Krisostomus mengingatkan kita: “Janganlah kita enggan untuk membantu mereka yang telah mati dan memberikan doa-doa untuk mereka.”
Hari ini, marilah kita berdoa bagi semua arwah, terutama keluarga, sahabat, dan saudara-saudari seiman kita yang telah berpulang. Semoga mereka dibersihkan dari segala dosa dan diperkenankan masuk ke dalam kemuliaan surgawi.
Mari kita juga hidup dengan penuh harapan, menyadari bahwa kematian bukanlah akhir, tetapi pintu menuju hidup yang kekal bersama Allah. Kasih-Nya yang abadi akan membangkitkan kita semua pada akhir zaman, untuk hidup dalam sukacita tanpa akhir.
Tuhan memberkati. Ave Maria.





