Renungan Harian – Senin, 20 Oktober 2025
Bacaan I: Roma 4:20–25
Bacaan Injil: Lukas 12:13–21
“Kekayaan: Berkat atau Jerat?”
Ketamakan memang sangat berbahaya bagi hidup dan jiwa manusia. Ia adalah akar dari banyak kejahatan yang merusak hati dan hubungan manusia dengan Tuhan maupun sesama. Ketamakan membuat seseorang buta — tidak lagi melihat anugerah Tuhan dalam hidupnya, tetapi hanya melihat apa yang belum ia miliki. Ia terus merasa kurang, tak pernah puas, dan rela mengorbankan nilai-nilai iman demi menumpuk harta duniawi.
Yesus dalam Injil hari ini dengan tegas memperingatkan, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” (Luk 12:15)
Yesus tahu betapa mudahnya manusia jatuh dalam ilusi kekayaan. Kita sering berpikir bahwa harta memberi jaminan hidup, keamanan, dan kebahagiaan. Namun Yesus menyingkapkan kebenaran yang pahit: kekayaan tidak bisa menjamin hidup, apalagi keselamatan. Kisah orang kaya yang bodoh menjadi peringatan keras — dalam sekejap, nyawanya diambil, dan semua harta yang dikumpulkan dengan susah payah tidak lagi berarti apa-apa.
Santo Paulus dalam bacaan pertama menegaskan bahwa keselamatan bukan hasil usaha manusia, melainkan karena iman kepada Allah yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati (Rm 4:24). Artinya, bukan banyaknya harta, tetapi besarnya imanlah yang menyelamatkan.
Maka, yang penting bukan seberapa banyak kita memiliki, tetapi bagaimana kita menggunakan apa yang kita miliki. Harta menjadi berkat ketika dipakai untuk berbagi, menolong, dan memuliakan Allah. Tetapi harta menjadi jerat ketika dipakai untuk menindas, menimbun, atau menutup mata terhadap penderitaan sesama.
Mari kita belajar mengelola harta dengan hati yang penuh syukur dan kasih. Bekerjalah dengan jujur, hiduplah sederhana, dan gunakan berkat duniawi sebagai sarana menuju kekayaan surgawi. Jangan sampai kita mendengar kata yang menakutkan itu dari Tuhan: “Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil daripadamu.” (Luk 12:20)
Kiranya kita hidup bijaksana, menempatkan Tuhan di atas segalanya, dan menjadikan harta dunia sebagai tangga menuju surga.
Tuhan memberkati. Ave Maria!





