Yang Mulia Bapa Uskup, para pastor, para suster, bapa-ibu, saudara-saudari yang terkasih
KOMSOSKMS.ORG – Pada kesempatan ini, saya hanya memberikan semacam tanggapan terkait dengan kepentingan membaca buku. Tetapi sebelumnya, saya merujuk kembali ketika menandai 10 tahun tugas pengabdian selaku Uskup Manokwari-Sorong, 2003 – 29 Juni – 2013, Mgr. Datus telah menerbitkan (10) sepuluh buku, Dan, sekarang memasuki 20 tahun, tugas pengabdian selaku Uskup Manokwari-Sorong, 2003 – 29 Juni – 2023, dan secara khusus merayakan HUT ke-67 (Sabtu, 21/10/2023), beliau juga menerbitkan buku-buku.
Tentu saja semua terbitan buku tersebut bukan tanpa pertimbangan atau alasan. Ketika menandai 10 tahun tugas pengabdian selaku Uskup, beliau mengakui bahwa sudah dibentuk oleh sejumlah pengalaman dan pergumulan yang direkam dari aneka tulisan dari rentang waktu tahun 1979, ketika tulisan atau artikel beliau untuk pertama kalinya masuk dalam pusaran publik.
Pertimbangan lain adalah kegemaran menulis ketika beliau dipercayakan untuk menangani majalah dinding PUSPITA di Seminari Menengah Pius XII, Kisol, 1974. Kegemaran menulis tidak berhenti di situ bahkan tetap terpelihara pada pendidikan lanjut di Seminari Tinggi Santo Petrus Ritapiret dalam keterlibatan 2 penerbitan majalah kampus Biduk dan seputar wisma (1978-1983).
Pertimbangan lain yang tidak kalah pentingnya adalah keinginan beliau untuk mendokumentasikan aneka karya tulis dalam sejumlah buku untuk menandai rasa syukur atas dunia tulis menulis yang telah membesarkan bakat-bakat dan pembawaan beliau dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Beliau mengatakan bahwa menulis dalam arti tertentu tidak ada ilmunya, kecuali mulai. Kata kunci “mulai” yang menjadi dasar pijakan bagi beliau untuk mengembangkan bakatnya dalam dunia tulis menulis. Dikutip dari Sekapur Sirih dalam Buku Sendi-sendi Pastoral dalam Tajuk Dian.
Karena itu, berpijak pada pertimbangan-pertimbangan di atas, maka sangat jelas bagi kita bahwa Uskup Datus adalah seorang penulis yang cerdas dan sudah makan garam alias berpengalaman dalam dunia tulis menulis dan sudah dikenal oleh banyak orang, baik secara nasional, maupun secara lokal, secara khusus yang berada di bumi Cendrawasih, lebih khusus lagi kita yang berada di Keuskupan Manokwari-Sorong ini.
Kini buku-buku tersebut sudah diluncurkan di hadapan kita. Tentu saja kita patut berterima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapa Uskup atas segala usaha dan pergumulannya untuk menerbitkan buku-buku ini. Dan, sekarang, entah suka atau tidak suka kita harus memiliki dan membacanya. Karena memiliki buku baru bermanfaat, kalau kita dengan tekun membacanya.
Memang dewasa ini kita sedang berada dalam pusaran perkembangan teknologi komunikasi canggih dan dengan sendirinya kita pun berhadapan dengan berbagai bentuk komunikasi sosial seperti surat elektronik, pesan teks singkat, jejaring sosial dan percakapan daring (dalam jaringan online). Semua bentuk teknologi canggih tersebut harus digunakan dengan bijaksana dan penuh tanggungjawab. Pada satu pihak sebagai contoh, jejaring sosial yang digunakan untuk memperlancar hubungan antar-manusia dan memajukan kebaikan masyarakat. Namun pada pihak lain, dia dapat juga menghantar dan menjerumuskan manusia ke dalam kubangan polarisasi dan pemisahan hidup dalam bermasyarakat, sebab dunia digital adalah lapangan publik.
Karena itu, sehubungan peluncuran buku-buku Mgr. Datus pada kesempatan ini, kita diajak untuk meningkatkan budaya membaca buku dalam diri kita masing-masing. Karena, dengan membaca buku, itu berarti kita menambah ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan berpikir kita. Apalagi kalau kita membaca buku-buku yang ditulis oleh seorang Uskup yang cerdas dan sudah berpengalaman dalam dunia tulis menulis, maka tentu saja kita akan memperoleh banyak gagasan brilian untuk menambah ilmu pengetahuan kita. Buku-buku ini ditulis dengan gaya bahasa yang lugas, lancar dan sarat makna bagi kita. Karena itu, marilah kita memiliki buku-buku ini untuk membacanya dengan tekun, dan bukannya disimpan di rak buku, Sekian dan terimakasih. (P. Anton Manehat, SVD)