Perayaan Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-59 di Keuskupan Manokwari-Sorong: Ajakan Menjadi Pewarta Harapan dengan Lemah Lembut

75
P. Frans Katino, Pr menyampaikan beberapa pesan dalam penyerahan sertifikat bagi para peserta Animasi

KOMSOSKMS.ORG, FAKFAK – Suasana penuh syukur mewarnai perayaan Hari Komunikasi Sosial Sedunia (Komsos) ke-59 di Keuskupan Manokwari-Sorong yang dipusatkan di Gereja St. Yosep Fakfak. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tim Pastoral Wilayah (TPW) Fakfak dan dipimpin langsung oleh Ketua Komisi Komsos Keuskupan, P. Frans Katino, Pr.

Perwakilan peserta dari tiap Paroki menerima sertifikat Animasi pegiat Komsos di Tim Pastoral Wilayah Fakfak 30-31 Mei 2025

Perayaan yang jatuh pada Minggu, 1 Juni 2025 ini, bukan hanya menjadi momen liturgis, tetapi juga menjadi ruang pembinaan dan refleksi mendalam bagi para pegiat komunikasi sosial. Rangkaian kegiatan telah dimulai sejak 30-31 Mei 2025 dengan pelaksanaan Animasi Komsos yang diikuti oleh 70 peserta. Mereka terdiri dari pegiat Komsos dan Orang Muda Katolik (OMK) dari lima paroki yang tergabung dalam TPW Fakfak.

Pesan Uskup: Komunikasi yang Membangun dan Menghargai

Dalam pesan yang diunggah dalam Chanel YouTube Komsos Keuskupan Manokwari-Sorong, Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega, menekankan pentingnya karakter kelemahlembutan dalam komunikasi. Beliau mengajak seluruh umat, khususnya para pegiat Komsos, untuk mengembangkan cara berkomunikasi yang tulus, jujur, dan penuh penghargaan terhadap sesama.

“Kelemahlembutan adalah suatu nilai yang mengedepankan tata cara berkomunikasi. Jika kita terpanggil menjadi komunikator yang tulus dan jujur, kita juga harus mengutamakan kelemahlembutan. Hal ini akan menciptakan komunikasi dua arah yang seimbang, menjadikannya sarana dialog yang menghargai martabat manusia,” tegas Uskup Datus.

Ketua Dewan Paroki St. Yosep Fakfak menyerahkan sertifikat kepada salah satu peserta Animasi pegiat Komsos

Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa peringatan Hari Komunikasi Sosial Sedunia bukan sekadar momentum tahunan, tetapi harus menjadi gerakan nyata. Gerakan ini, menurutnya, harus melibatkan seluruh lapisan umat, termasuk kaum muda, perempuan, dan mereka yang terpinggirkan.

Homili Pater Frans Katino: Lemah Lembut Bukan Kelemahan

Dalam homilinya saat Misa Hari Komsos, P. Frans Katino, Pr menyampaikan refleksi mendalam tentang tema tahun ini: “Bagikanlah dengan lemah lembut harapan yang ada di dalam hatimu.” Tema yang diangkat oleh Paus Fransiskus ini, menurut Pater Frans, menyentuh inti dari pewartaan Kristen yang sejati.

“Lemah lembut bukan berarti lemah atau pasif. Lemah lembut adalah kekuatan yang dikendalikan oleh kasih. Ini adalah keberanian untuk bersaksi tentang Kristus tanpa menghina, tanpa menyudutkan, dan tanpa memaksakan kehendak,” ujar Pater Frans dengan penuh penekanan.

Peserta Animasi pegiat Komsos menerima sertifikat dari Ketua Komisi Komsos Keuskupan Manokwari-Sorong

Beliau mengajak semua umat untuk mengevaluasi cara berkomunikasi, baik secara lisan, tulisan, maupun melalui media sosial.

“Komunikasi kita adalah cermin dari apa yang ada di dalam hati. Jika hati kita penuh harapan dalam Kristus, maka damai, kesabaran, dan kasih akan terpancar dari cara kita berbicara dan bertindak,” tambahnya.

Animasi Komsos: Wadah Pembinaan dan Pembekalan

Kegiatan animasi yang berlangsung selama dua hari menjadi ruang pembelajaran yang berharga bagi para peserta. Melalui berbagai sesi dan diskusi, peserta diajak untuk memahami dasar-dasar komunikasi sosial dalam terang ajaran Gereja, serta bagaimana menggunakan media dengan bijak untuk pewartaan Injil.

Para peserta diajak untuk mendalami tentang menulis berita, desain grafis dan audio visual. Diakhir kegiatan, peserta dibagi dalam kelompok dan membuat video reportase.

Umat mengikuti perayaan Ekaristi penuh khidmat

Puncak acara hari Komsos sedunia ke-59 ditandai dengan pembagian sertifikat kepada seluruh peserta animasi, yang dilanjutkan dengan ramah tamah dan jamuan kasih. Suasana kekeluargaan dan antusiasme sangat terasa dalam kebersamaan ini.

“Saya merasa sangat diberkati bisa ikut dalam kegiatan ini. Banyak ilmu baru tentang komunikasi, dan saya jadi lebih sadar bahwa menjadi pewarta itu bukan hanya soal menyampaikan informasi, tetapi juga soal sikap hati,” ujar Urbanus Tuturop, salah satu peserta dalam kesan-kesan penutupnya.

Pewarta Harapan di Era Digital
Perayaan Hari Komsos di TPW Fakfak bukan hanya menjadi ajang seremonial, tetapi menjadi momen formasi dan misi. Sebagaimana harapan Gereja universal, umat Katolik Keuskupan Manokwari-Sorong dipanggil untuk menjadi pewarta harapan—bukan dengan suara keras, tetapi dengan lemah lembut, penuh kasih, dan hati yang terbuka.

Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin banyak umat yang terlibat aktif dalam pelayanan komunikasi sosial Gereja, membawa terang dan harapan di tengah dunia yang sering diliputi oleh hoaks, ujaran kebencian, dan polarisasi.