“Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?”

112

Renungan Harian, 11 Februari 2025

Bacaan I: Kej 1:20-2:4a
Mazmur Tanggapan: Mzm 8:4-5.6-7.8-9
Bait Pengantar Injil: Mzm 119:36a.29b
Bacaan Injil: Mrk 7:1-13

Menjadi orang beriman dengan tulus dan total berarti percaya dan mempersembahkan diri secara total kepada Allah. Allah harus ditempatkan di atas segala-galanya. Dan kepercayaan itu pun harus berbuah kasih.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus menegur orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang begitu tekun memelihara aturan dan adat istiadat namun mengabaikan cinta kasih dan belaskasihan.

“Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia … Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.” (Mrk 7:7-9).

Gereja Katolik sangat menghargai adat istiadat! Kearifan lokal ini pun memiliki nilai-nilai yang luhur. Namun, walaupun demikian, Allah harus ditempatkan di atas segalanya.

Untuk itu, marilah menaruh kepercayaan secara total kepada Allah sembari tetap menghargai adat istiadat. Allah lebih utama dari segala-galanya.

Tujuan hidup kita satu-satunya adalah kesatuan dengan Allah. Maka, kita agungkan dan sembah Dia di atas segalanya.

Selamat pagi, Tuhan memberkati n Ave Maria