Renungan Harian: Dendam yang Membunuh Hati

155

Renungan Harian
Sabtu, 2 Agustus 2025
Bacaan Injil: Matius 14:1–12

“Dendam yang Membunuh Hati”

Dalam Injil hari ini, kita diperhadapkan pada sebuah kisah tragis tentang kematian Yohanes Pembaptis. Kematiannya bukan semata-mata karena kejahatan terang-terangan, tetapi akibat dari sebuah dendam yang dipelihara dan disembunyikan dalam hati: dendam Herodias yang merasa disinggung karena ditegur atas perbuatannya yang tidak bermoral.

Yohanes Pembaptis adalah nabi yang berani menyuarakan kebenaran, meskipun harus berhadapan dengan kuasa politik dan kekerasan. Ia menegur Herodes karena mengambil Herodias, istri saudaranya sendiri. Bagi Yohanes, kebenaran harus ditegakkan, dan dosa tidak bisa dibiarkan hanya karena pelakunya adalah seorang penguasa. Tapi teguran itu justru menyulut dendam dalam hati Herodias, yang akhirnya berujung pada pembunuhan keji terhadap Yohanes.

Dendam kesumat adalah bara api yang membakar perlahan dari dalam. Ia mungkin tersembunyi, tetapi ketika kesempatan datang, dendam itu meledak dan melahirkan tindakan jahat. Herodias menyimpan amarah, lalu memanfaatkan kelemahan Herodes dan putrinya untuk membalaskan sakit hatinya. Inilah bahaya dendam: ia melumpuhkan nurani, membutakan mata hati, dan membuat manusia kehilangan akal sehat.

Betapa sering, dalam hidup kita, kita tergoda menyimpan luka hati dan membiarkannya tumbuh menjadi kebencian? Mungkin karena disakiti, dikhianati, atau dikritik. Namun, firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, dan tidak memelihara dendam, sebab itu hanya akan menghancurkan kita lebih dahulu sebelum menghancurkan orang lain.

Belajarlah dari Yohanes Pembaptis, yang tetap setia pada kebenaran meski harus kehilangan nyawanya. Dan belajarlah juga dari peristiwa tragis ini, bahwa membenci orang benar tidak akan pernah menyelamatkan siapa pun. Mari kita belajar untuk mendengar kritik dengan hati yang terbuka. Kritik bisa menjadi cermin bagi pertobatan kita. Juga, marilah kita belajar mengampuni, karena pengampunan adalah jalan menuju kebebasan dan kedamaian sejati.

Tuhan memberkati. Ave Maria.