(ANBK) 2022, SMA YPPK Seminari Petrus van Diepen

6

Sekilas Tentang ANBK

Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) merupakan salah satu kebijakan merdeka belajar yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) Republik Indonesia. Kebijakan tersebut dikeluarkan pada tahun 2021. Kebijakan ini dibuat dan dikeluarkan tidak sekadar sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), melainkan juga sebagai penanda adanya perubahan pandangan mengenai evaluasi terhadap mutu pendidikan di Indonesia.

Perubahan pandangan tersebut bertujuan untuk tidak lagi melihat mutu pendidikan di Indonesia berdasarkan evaluasi terhadap peserta didik secara individu, melainkan mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil. Potret pelayanan dan kinerja setiap sekolah menjadi fokus perhatian dari ANBK ini. Hasil ANBK bisa menjadi cerminan bagi berbagai pihak untuk berefleksi dan memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia.

Ada tiga bagian penting yang menjadi fokus perhatian ANBK, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar.  AKM dimaksudkan untuk melihat pencapaian peserta didik dari hasil belajar kognitif, yakni kemampuan literasi (mencerna informasi dalam bentuk tertulis) dan kemampuan numerasi (mencerna informasi dalam bentuk angka). Kedua kemampuan berdampak pada semua mata pelajaran yang dipelajari oleh peserta didik. Sedangkan, survei karakter bertujuan untuk melihat dan mengukur pencapaian semua peserta didik dari hasil belajar ilmu pengetahuan sosial-emosional sebagai pilar karakter untuk mencetak profil pelajar pancasila. Survei karakter memiliki enam indikator utama, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan berakhlak mulia, kebhinekaan yang global, kemandirian, gotong royong, bernalar kritis, dan kreatifitas. Yang terakhir ialah survei lingkungan belajar. Survei ini bertujuan untuk melihat dan mengevaluasi aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.

Segala hal menyangkut ANBK yang diadakan di setiap sekolah langsung dikirim ke pemerintah pusat (KEMENDIKBUD). Setelah itu, pemerintah pusat akan membantu dinas pendidikan dan sekolah-sekolah di berbagai daerah dengan cara menyediakan dan mengirim laporan hasil ANBK. Laporan hasil ANBK memuat profil, kekuatan, dan berbagai catatan yang mesti diperbaiki di setiap sekolah. Akhirnya, pemerintah pusat dalam hal ini KEMENDIKBUD mengajak berbagai pihak untuk mendukung ANBK sebagai bagian dari reformasi pendidikan di Indonesia, (Https://www.youtube.com./watch?v=3xOFTaBXRno)

Proses ANBK di SMA Seminari Petrus van Diepen 

Terhitung sejak Senin, 29 Agustus hingga Selasa, 30 Agustus 2022, beberapa siswa-siswi SMA YPPK Seminari Petrus van Diepen mengikuti kegiatan ANBK. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dan setiap harinya terbagi ke dalam tiga sesi. Sesi pertama berlangsung pada 07:30-09.30 WIT, sesi kedua dimulai pada 10.30-12.30 WIT, dan sesi ketiga pada 14.00-16.00 WIT. Jumlah peserta pada setiap sesi terdiri atas lima belas anak. Proses ANBK berjalan dengan baik dan lancar hingga akhir di bawah arahan tim fasilitator sekolah, yakni bapak Gundi S. Walelo S.E selaku proktor SMA SPvD, RP. Fabianus D. Dede, O.Carm, bapak Albertus Buntoro, S.E, dan Diakon Vian Arianto, Pr. Selain itu,  kegiatan ini diawasi secara langsung oleh dua orang pengawas yang berasal dari sekolah lain.

Sistem pengawasan dilakukan secara silang berdasarkan kebijakan dari Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat. Artinya, setiap SMA yang berada di satu wilayah dapat saling mengawasi kegiatan ANBK seperti yang sudah tertera dalam jadwal yang dibuat dan dibagikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi kepada setiap sekolah. Oleh karena itu, pengawas yang bertugas di SMA Seminari Petrus van Diepen selama dua hari ini merupakan utusan dari SMA Negeri 02 Kabupaten Sorong. Begitu juga sebaliknya, SMA Seminari Petrus van Diepen mengutus dua orang tenaga pendidiknya untuk mengawasi proses ANBK di SMA Negeri 02 Kabupaten Sorong. Menariknya, para pengawas tidak sekadar mengawasi, tetapi turut membantu tim fasilitator selama kegiatan ANBK berlangsung. Kerja sama yang luar biasa.

Pada akhirnya, semua pihak, secara khusus keluarga besar SMA Seminari Petrus van Diepen berharap semoga melalui ANBK ini mutu pendidikan di dalam lembaga ini dapat terlihat, khusus dinamika proses yang sudah berlangsung selama ini. Selain itu, melalui ANBK para tenaga pendidik di SMA Seminari Petrus van Diepen semakin tekun berproses mendidik anak-anak menjadi lebih baik, mengevaluasi, dan merefleksikan proses pendidikan dan pembinaan yang sudah dan sedang berlangsung. Secara khusus, beberapa aspek kunci yang menjadi fokus perhatian ANBK seperti literasi, numerasi, pendidikan karakter, dan lingkungan belajar sebagai aspek pendukung kualitas belajar peserta didik. (DKn. Arianto)