Wisata Rohani di Manado: “OMK St. Aloysius Gonzaga Paroki Emaus Sorong Perlu Rengkuh dan Harus Tumbuh, serta Perlu Kaderisasi dalam Bidang Musik dan Paduan Suara

56

Manado. Pada tanggal 25 Januari 2025, bertempat di Aula Wisma St. Lorenzo Lotta-Manado, Pastor Iven Kocu, Pr (Ketua Komkep KMS) dan Pastor Adri Durenge, OSA (mantan pastor paroki Emaus Sorong) memberikan materi pembekalan bagi OMK St. Aloysius Gonzaga. Hadir pada kesempatan tersebut yakni puluhan OMK St. Aloysius Gonzaga bersama dua pendampingnya.

Dalam kesempatan yang luar biasa itu, pada materi sesi pertama, para OMK St. Aloysius Gonzaga diajak oleh Pastor Iven untuk mengenali aneka tantangan di ‘zaman now’ dan terus berupaya memaknai militansinya sebagai peluang bagi Orang Muda Katolik dalam kehidupan menggereja. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa perubahan sosial (globalisasi), budaya (modernisasi), dan teknologi yang cepat (digitalisasi) merupakan fenomena global yang mempengaruhi kehidupan masyarakat secara signifikan. Perubahan ini telah berdampak pada pergeseran nilai-nilai, perilaku dan cara hidup masyarakat, termasuk cara hidup menggereja dari OMK.

Tantangan zaman now di bidang spiritual, misalnya, orang makin menjadi kurang percaya dengan adanya Tuhan dan jarang masuk ke gereja. Bahkan orang sudah mulai merelatifkan peranan moral dalam hidupnya sambil mengedepankan kebebasan berpikir.

Pastor Iven Kocu menyampaikan materi dihadapan Orang Muda Katolik

Di saat yang bersamaan, tantangan yang muncul yakni tantangan dalam relasi Sosial. Orang semakin individualis (karena ketergantungan terhadap teknologi), hedonis dan konsumeristis (rakus dan egois). Semua tantangan ini perlu dikenali dan didasadari oleh OMK, sehingga OMK perlu memiliki tiga prinsip: 

Pertama, Semangat militansif (berjuang). OMK perlu berjuang dalam mengedepankan nilai-nilai spiritual, moral, sosial dan intelektual, demi pengembangan diri teristimewa di bidang minat dan bakat yang positif sehingga membentuk OMK sebagai pelaku atau subyek atas perkembangan yang ada. 

Kedua, OMK perlu Rengkuh dan OMK harus Tumbuh. OMK perlu Rengkuh yaitu perlunya pengakuan akan kelemahan: Mengakui kelemahan dan keterbatasan diri. Perlunya ketergantungan pada Tuhan: Mengakui ketergantungan pada Tuhan dan membutuhkan bantuan-Nya. Perlunya kesadaran akan dosa: Mengakui dosa dan kesalahan, serta berusaha untuk memperbaiki diri. Dan perlunya pengharapan dan kesabaran: Menantikan bantuan Tuhan dengan sabar dan percaya.

OMK harus Tumbuh berarti adanya upaya untuk mencapai pertumbuhan spiritual: Meningkatkan iman dan kesadaran akan kehadiran Tuhan. Adanya upaya pembentukan karakter: Mengembangkan karakter Kristiani seperti kasih, pengampunan, dan kesabaran. Adanya upaya pengembangan bakat: Mengembangkan bakat dan kemampuan untuk melayani Tuhan dan sesama. Ada upaya untuk mencapai kematangan emosi: Mengembangkan kematangan emosi dan mengelola stres dengan sehat.

Ketiga, OMK perlu memiliki sikap-sikap kritis dan bertanggung-jawab terhadap dinamika perkembangan sambil memperjuangkan semangat misioner dalam hidup menggereja di ‘zaman now’.

P. Adri Durunge, OSA menyampaikan materi di hadapan OMK peserta wisata rohani

Pada materi sesi 2, Pastor Adri Durenge, OSA memberikan peneguhan dan motivasi serta beberapa pandangannya tentang OMK St. Aloysius Gonzaga Paroki Emaus Sorong. 

Siapakah OMK St. Aloysius Gonzaga itu? Terhadap pertanyaan ini, Pastor Adri Durenge yang diketahui saat ini menjabat sebagai Kepala SMPK Villanova Manokwari itu memberikan pandangannya bahwa OMK St. Aloysius Gonzaga adalah orang-orang muda Katolik yang berada di sekitar wilayah paroki Emaus, yang berasal dari latar belakang keluarga, sosial, dan budaya yang berbeda-beda lalu berkumpul dan membangun suatu kelompok OMK di Paroki Emaus Sorong.
Selaku mantan pastor paroki Emaus, Pastor Adri Durenge memberikan apresiasi terhadap OMK St. Aloysius Gonzaga yang saat ini sudah makin menampakkan kekompakkannya dan keaktifannya dalam hidup menggereja. Selain itu ia mengemas materinya dengan sedikit banyak menyinggung bakat-bakat luar biasa yang dimiliki oleh OMK St. Aloysius Gonzaga Paroki Emaus Sorong.
“OMK St. Aloysius Gonzaga dikenal oleh banyak orang sebagai kelompok yang jago nyanyi”, tukas Pastor Adri (sebutan akrabnya).
Oleh karena itulah, menurut Pastor Adri, OMK St. Aloysius Gonzaga perlu mengembangkan diri terutama perihal pengembangan minat dan bakat dalam bidang musik dan paduan suara atau koor. 

Sebagaimana diketahui bahwa salah satu perolehan dana untuk biaya tiket (pergi-pulang), selain sumbangan dari para donatur dan usaha bazar dalam wisata rohani di Manado, OMK St. Aloysius Gonzaga menggalang dana dengan melakukan konser menyongsong Natal. Ini merupakan bukti bahwa bakat OMK Emaus di bidang paduan suara itu bukan kaleng-kaleng alias bukan biasa-biasa, melainkan ini luar biasa.

Hal ini senada dengan keterangan yang disampaikan Pastor Adri ketika ia diwawancarai. Dalam keterangannya kepada Komkep KMS, Pastor Adri mengaku bahwa “lewat paduan suara, OMK Paroki Emaus telah banyak berkontribusi dalam pembangunan gereja ‘gedung’ baru dan turut berkontribusi dalam pelayanan kehidupan menggereja.

Dengan demikian, harapan pastor Adri, “Saat ini OMK Paroki Emaus sudah dikenal dengan sebutan atau ‘brand’ kelompok paduan suara yang bagus. Demi melestarikan dan mempertahankan ‘branding’ jago nyanyi ini, maka perlu ada kaderisasi di dalam OMK agar ‘brand’ ini tidak terputus”.***Ivko***