Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus Ditahbiskan Menjadi Uskup Di Gereja St. Petrus Sernaru

8
Mgr. Maksimus Regus, Uskup Keuskupan Labuan Bajo.

Bertepatan dengan Gereja merayakan Hari Raya Orang Kudus, Uskup terpilih Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus, ditahbiskan menjadi Uskup di Gereja Katolik Santo Petrus Sernaru, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur,  (1/11/2024). 

Misa tahbisan Uskup ini dipimpin oleh Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, Uskup Agung Jakarta, didampingi oleh Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD, Uskup Agung Ende, dan Mgr Siprianus Hormat, Uskup Ruteng. 

Dengan ditahbiskannya Mgr. Maksimus Regus menjadi Uskup Labuan Bajo, maka ia menjadi uskup pertama di Keuskupan termuda di Indonesia ini. 

Mgr. Maksimus Regus dalam sambutannya mengatakan bahwa Keuskupan Labuan Bajo merupakan anugerah istimewa dari Tuhan untuk umat Katolik di wilayah tersebut. Ia berharap agar kehadiran Keuskupan baru ini bisa menjawab kebutuhan pastoral, menjawab persekutuan umat, serta menjadi mercusuar harapan bagi semua yang datang.

Sementara itu dalam homilinya, Mgr. Anton Bunjamin Subianto, OSC, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, menekankan tentang kekudusan. Kekudusan tidak hanya sebatas doa. Ia menegaskan, ciri khas kekudusan adalah tergerak hatinya oleh bela rasa.

Lebih lanjut, Mgr. Anton mengatakan, bela rasa tidak hanya berhenti pada ungkapan rasa kasihan. Bela rasa harus diwujudkan dalam tindakan kepada mereka yang membutuhkan, seperti orang lapar, haus, orang yang tertindas, orang asing dan orang yang di penjara.

Mgr. Anton juga memaknai kehadiran Keuskupan Labuan Bajo sebagai ekspresi cinta Tuhan bagi umat manusia. Maka, tegasnya, hati dan kasih Tuhan itulah yang ingin dihadirkan oleh Mgr. Maksimus Regus di Keuskupan yang menjadi destinasi wisata super premium ini.

Keuskupan Labuan Bajo resmi dimekarkan dari Keuskupan Ruteng pada 21 Juni 2024. Pada hari itu Paus Fransiskus mengumumkan secara resmi di Vatikan dan menunjuk Maksimus Regus sebagai uskup pertama di Keuskupan ini.

Mgr. Maksimus adalah Putra Manggarai yang  lahir di Todo pada 23 September 1973. Ditahbiskan menjadi imam pada 10 Agustus 2001. Dari segi pendidikan, setelah menamatkan studi Filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik, Ledalero, ia melanjutkan studi di Universitas Indonesia dan lulus tahun 2009. Sesudah itu, pada tahun 2017, ia meraih gelar Doktor bidang Sosiologi di Graduate School of Humanities Universitas Katolik Tilburg, Belanda.***