Raja yang Menyesal-Mendongeng

14
Raja yang Menyesal

 Doki Ningdana, Siswa Seminari Petrus van Diepen Kelas 1 SMA

Pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan yang bernama: Kerajaan Subri yang artinya Menyesal. Hari berganti hari, bulan pun berganti bulan. Datanglah suatu bulan yang sangat spesial yaitu bulan Agustus. Pada bulan Agustus hari pertama, tanggal 1 Agustus tahun 2002 ada seorang raja dari kerajaan Subri yang bernama: Alexius. Raja ini memiliki seorang pengawal yang sangat setia dan berbakti kepada sang raja. Nama pengawal itu, Oklokky. Pada suatu waktu, sang raja dan pengawalnya pergi berburu di hutan. Di tengah perjalanan mereka berdua sudah mendapatkan banyak babi, burung, kuskus dll, tetapi mereka bedua seorang diri masuk ke suatu tempat terlarang dan Oklokky berkata kepada raja Alexius, ia berkata: “Baginda adalah seorang pemimpin besar di kerajaan kami sehingga baginda di belakang saya saja, apalagi jalan ini tanjakan turun dan hutan terlarang. Jikalau saya mati terbunuh oleh binatang buas dan makhluk-makhluk lain, baginda melarikan diri saja.” Raja mengikutinya, Oklokky berada di depan dan memegang sebuah senapan besar. Pada saat Oklokky turun tiba-tiba Oklokky menginjak suatu benda yang sangat licin hingga menembak kaki raja, sehingga kaki raja terpotong di bagian ibu jari kaki kanan. Raja sangat kesakitan, raja menyuruh Oklokky untuk pulang dan Oklokky di marahi-marahi oleh raja, katanya “anjing”…busot kau. Sesampainya di kerajaan, raja menyuruh pengawal untuk memenjarakan Oklokky ke penjara terdalam yang sangat amat gelap di ruang bawah tanah, pengawal/prajurit mengikutinya, mereka heran “kenapa bisa begini?”

Setelah hari-hari telah berlalu bulan juga berlalu tahun pun berganti. Di bulan Agustus tahun 2003, raja sudah sembuh dari lukanya. Raja ingin berburu sendiri dan tidak mau dikawali oleh siapapun. Raja memasuki hutan terlarang itu. Sesampainya di dalam raja ditangkap oleh suku Korowai/pemakan manusia mereka menangkap raja lalu dibawa ke tempat asalnya. Mereka mengatakan kepada kepala sukunya bahwa ada makanan (karena mereka menangkap raja), tetapi kepala sukunya berkata kepada mereka: “Boleh dimakan tetapi pastikan tidak ada luka. Mereka  memeriksa dan tidak ada luka. Lalu mereka menyampaikan kepada kepala sukunya bahwa tidak ada luka, tetapi seorang anak kecil datang melapor kepada kepala sukunya, bahwa ada luka besar di kaki kanan tepatnya ibu jari dan kepala suku pun membebaskannya. Raja pergi ke kerajaannya dan langsung mengeluarkan Oklokky, lalu raja berlutut memohon maaf kepada Oklokky karena Oklokky yang menyelamatkan nyawanya. Dan raja Alexius menyesal atas perbuatannnya. Dan raja Alexius dan Oklokky tetap saling mengasihi seperti dulu lagi. The End.