SORONG, KOMSOSKMS.ORG – Dalam suasana penuh persaudaraan, UNIO Keuskupan Manokwari-Sorong menggelar Perayaan Syukur 25 Tahun Imamat Pastor Jerry Rumlus, Pr. Perayaan ini berlangsung meriah melalui Misa Kudus di Gereja Katedral Kristus Raja Sorong, Jumat (28/11).

Sejak awal, nuansa syukur dan kebahagiaan terpancar ketika para imam, biarawan-biarawati, dan umat memadati gereja. Kehadiran mereka menjadi wujud dukungan dan penghargaan bagi perjalanan panjang pelayanan sang imam.
Uskup: “Hidup Ini Misterius, Tuhan Menjadi Kompas”
Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Uskup Manokwari-Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega, didampingi puluhan imam diosesan yabg tergabung dalam UNIO sebagai ungkapan persaudaraan imamat yang kokoh. Dalam homilinya, Uskup Datus menegaskan bahwa hidup manusia selalu dinaungi misteri yang mengundang permenungan.
“Hidup kita ini misterius. Mati dan hidup tidak ada yang tahu. Apa jawaban kita terhadap perbedaan zaman? Kita harus membaca tanda-tanda zaman. Ketahuilah betapa tanda-tanda zaman ini mengajarkan kepada kita banyak hal,” tegasnya.

Uskup juga menekankan pentingnya persaudaraan dan kesaksian para imam diosesan.
“Hari ini teman-teman Unio mengundang kita untuk bersyukur atas 25 tahun imamat P. Jerry Rumlus. Sukacita ini lahir sebagai kesaksian atas kesetiaan dan bimbingan Tuhan. Tuhan menjadi kompas, petunjuk arah dalam perjalanan bersama. Mari para imam Unio terus kompak dalam memberi kesaksian menuju keselamatan sejati,” ujarnya menambahkan.
UNIO: Buku ‘Sukacita Imamat’ Jadi Tanda Persaudaraan

Ketua UNIO Keuskupan Manokwari-Sorong, Pastor Imanuel Tenau, Pr, menyampaikan bahwa perayaan ini telah direncanakan satu tahun sebelumnya dengan berbagai kegiatan yang bertujuan meneguhkan persaudaraan imamat.
“Kami memutuskan untuk menulis sebuah buku berjudul Sukacita Imamat sebagai kesaksian persaudaraan kami,” ungkapnya.

Buku tersebut menjadi persembahan simbolis yang menggambarkan kedekatan, kebersamaan, serta perjalanan pelayanan para imam diosesan.
Apresiasi Umat: Imam yang Dekat, Melayani dengan Hati
Umat yang hadir memberi apresiasi bagi sosok Pastor Jerry yang dikenal dekat dengan umat kecil, peduli pada kaum muda, dan memiliki komitmen kuat membangun Gereja lokal di KeuskupanManokwari-Sorong. Dedikasinya dalam pelayanan dianggap menjadi teladan kesederhanaan dan ketulusan seorang gembala.
Pastor Jerry: “Dari Kelemahan, Tuhan Berkarya”
Dalam sambutan reflektifnya, Pastor Jerry Rumlus menyampaikan syukur mendalam atas 25 tahun perjalanan imamatnya.
“Saya sadar bahwa saya ini orang yang lemah. Namun dari kelemahan itulah Tuhan memakai saya untuk mewartakan kasih-Nya. Kekuatan saya hanyalah karunia Tuhan,” ungkapnya.
Ia juga menuturkan perjalanan hidup sebelum menjadi imam—dari bekerja sebagai pegawai PSW Fakfak, lolos tes PNS di Pengadilan Negeri Tual tahun 1983, hingga rencana bekerja di Freeport yang akhirnya berbelok menjadi panggilan imamat. Semua itu, katanya, adalah bagian dari misteri karya Tuhan dalam hidupnya.
Perayaan Meriah: Yospan dan Lagu Penghangat Suasana
Usai Misa, acara ramah tamah digelar di halaman Katedral Kristus Raja dan Aula Rex Mundi. Para tamu disuguhi penampilan indah dari para penyanyi Kota Sorong, menambah hangat suasana syukur. Umat Kristus Raja Sorong juga mempersembahkan tarian Yospan yang enerjik sebagai bentuk penghormatan dan sukacita budaya.
Perayaan 25 Tahun Imamat Pastor Jerry Rumlus, Pr bukan hanya menjadi momen syukur pribadi, tetapi juga kesempatan untuk meneguhkan kembali komitmen pelayanan seluruh imam dan umat demi kemuliaan Tuhan serta kesejahteraan umat di Tanah Papua.
Dengan hati penuh syukur, keluarga besar UNIO Keuskupan Manokwari-Sorong mendoakan agar Pastor Jerry senantiasa diberkati dan pelayanannya terus berbuah bagi Gereja.





