HATI SEORANG USKUP: Secuil Kenangan Mgr. A.G. Pius Datubara, OFM.Cap

142

KOMSOSKMS.ORG — Uskup Emeritus Keuskupan Agung Medan, Mgr. Alfred Gonti Pius Datubara, OFM.Cap, telah berpulang ke rumah Bapa di surga pada Jumat, 17 Oktober 2025. Kepergian gembala yang dikenal dengan kerendahan hati dan kesabarannya ini meninggalkan duka dan kenangan mendalam bagi banyak umat serta rekan sepelayanannya, termasuk Uskup Manokwari-Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega.

Dalam kenangannya, Mgr. Datus Lega menuturkan pengalaman pribadi yang sederhana namun sangat berkesan bersama almarhum, ketika beliau berkunjung ke Manokwari beberapa tahun lalu.

“Tanggal 29 Agustus 2017, selepas tahbisan tiga imam baru di Gereja Paroki Ko-Katedral Santo Agustinus, Manokwari, saya mengendarai mobil dengan satu-satunya tamu terhormat: Mgr. Pius Datubara,” kisah Mgr. Datus.

“Kami menuju Rumah Makan Sabar Menanti di SP 1, Prafi. Saya sengaja tidak memberitahu Opung bahwa jaraknya sekitar 50 kilometer. Saat waktu menunjukkan pukul 13.00 dan kami belum tiba, Opung mulai berkomentar: ‘Jauh nian rumah makan ini, bah.’ Saya hanya menjawab, ‘Sabar, Opung, sabar, sedikit lagi.’”

Setiba di tempat tujuan, sang uskup emeritus tampak menikmati santapan dengan penuh semangat.

“Opung makan dengan lahap, sampai saya memesan dua porsi tambahan untuk dibungkus. Beliau begitu gembira, banyak bercerita sepanjang perjalanan pulang, kisah dari Sabang sampai Merauke, dari kedalaman hidup yang kaya pengalaman dan penuh spontanitas,” ujar Mgr. Datus.

Kenangan sederhana itu, kata Mgr. Datus, menjadi gambaran nyata dari “hati kesabaran seorang uskup” — sosok yang setia, telaten, dan penuh kasih dalam pelayanan panjangnya.

“Bertahun-tahun lamanya, bahkan menjelang akhir hidupnya, Opung dengan sabar dan telaten mengonsumsi berbagai obat, sebelum makan, di tengah makan, dan sesudah makan. Lengkaplah hati kesabaran seorang Uskup Agung Pius Alfred Gonti Datubara,” tulis Mgr. Datus Lega mengenang.

Mgr. Pius Datubara ditahbiskan sebagai uskup pada 29 Juni 1975 dan menjalani pelayanan episkopal selama hampir 50 tahun, termasuk masa emeritusnya. Beliau dikenal sebagai salah satu uskup dengan masa pengabdian terpanjang di Gereja Katolik Indonesia.

“Opung Pius, selamat jalan,” tutup Mgr. Datus dalam kesaksiannya. “Kami percaya, dengan hati kesabaran yang sama, Opung kini mendoakan ziarah pengharapan kami dari surga.”

“Sungguh berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya.” (Mzm 116:15)