Renungan Harian: Keterikatan pada duniawi adalah batu sandungan menuju keselamatan

173

Renungan Harian
Selasa, 19 Agustus 2025
Bacaan Injil: Mat 19:23–30

Keterikatan pada duniawi adalah batu sandungan menuju keselamatan.

Yesus berkata, “Sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Mat 19:23–24).

Apakah ini berarti kekayaan itu jahat? Tentu tidak. Tuhan sendiri menghendaki agar kita rajin bekerja dan hidup sejahtera. Kekayaan dan materi adalah berkat, tetapi bukan tujuan utama hidup kita. Kekayaan hanyalah sarana, bukan tujuan. Yang menjadi tujuan akhir kita adalah Kerajaan Allah — kesejahteraan abadi bersama-Nya.

Yesus mengingatkan kita bahwa “orang kaya” yang dimaksud bukan sekadar mereka yang memiliki banyak harta, melainkan mereka yang melekat pada hartanya, yang mengandalkan kekayaan lebih daripada Allah, yang menjadikan materi sebagai pusat hidup dan ukuran kebahagiaan.

Yesus membandingkan mereka dengan unta yang memikul banyak barang. Untuk melewati pintu sempit di tembok kota — yang disebut “lobang jarum” — unta itu harus diturunkan semua beban bawaannya. Demikian juga kita: untuk masuk Kerajaan Surga, kita harus rela menanggalkan kelekatan-kelekatan duniawi, melepaskan diri dari keserakahan, dan membiarkan hati bebas untuk Tuhan.

Pertanyaannya: apakah aku bekerja untuk sekadar mengumpulkan harta atau menjadikan semua hasil kerjaku sebagai sarana untuk memuliakan Allah? Apakah aku berani menggunakan berkat materi untuk melayani sesama dan membangun hidup yang lebih bermakna di mata Tuhan?

Marilah kita belajar menjadi pribadi yang lepas bebas di hadapan Allah. Harta, jabatan, dan kesuksesan hanyalah titipan. Semuanya harus kita kelola demi mengukir keselamatan kekal, bukan untuk diperbudak.

Tuhan memberkati kita semua. Ave Maria!