Renungan Harian, Rabu, 03 Desember 2025
Pesta St. Fransiskus Xaverius – Pelindung Karya Misi
Bacaan I: 1Kor 9:16-19.22-23
Bacaan Injil: Mrk 16:15-20
Panggilan setiap orang yang telah dibaptis adalah menjadi misionaris, pewarta Kabar Gembira. Yesus sendiri memberikan mandat itu dengan sangat tegas: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” (Mrk 16:15). Kata “pergilah” bukan sekadar ajakan, tetapi perintah yang menggugah hati. Artinya, tidak ada seorang pun murid Kristus yang dibenarkan untuk tinggal diam, nyaman, dan pasif dalam iman.
Namun pewartaan Injil bukan pertama-tama soal kemampuan berbicara, retorika yang memukau, atau kata-kata yang mengalir indah. Pewartaan Injil sejati lahir dari kehidupan yang memancarkan wajah Kristus—melalui sikap hormat kepada sesama, solidaritas kepada yang menderita, kejujuran dalam bekerja, kesederhanaan, serta kasih yang nyata bagi setiap makhluk.
Inilah semangat yang ditekankan oleh Paulus dalam bacaan pertama. Baginya, mewartakan Injil adalah keharusan: “Celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil!” (1Kor 9:16).
Paulus rela menjadi “segala-galanya bagi semua orang” demi memenangkan begitu banyak jiwa bagi Kristus. Kerendahan hati dan kesediaan berkorban adalah inti dari semangat misioner.
Pada hari ini Gereja merayakan Pesta Santo Fransiskus Xaverius, seorang raksasa dalam sejarah misi Gereja. Semangatnya membara. Hatinya dipenuhi cinta kepada Tuhan yang mendorongnya menjangkau bangsa-bangsa jauh. Ia belajar bahasa setempat, menyatu dengan budaya masyarakat, mendirikan sekolah dan pusat katekumenat, dan membina para katekis serta calon imam pribumi. Ia bukan hanya mengajar; ia hadir, ia mengasihi, dan ia melayani tanpa kenal lelah.
Ketekunan dan pengorbanannya membuahkan hasil yang melimpah. Di wilayah Asia Selatan dan Asia Tengah, ribuan orang menerima sakramen baptis dan mengalami perjumpaan dengan Kristus. Semangat pantang menyerah Fransiskus Xaverius mengingatkan kita bahwa pewartaan Injil membutuhkan ketekunan, kreativitas, kerendahan hati, dan keberanian untuk menembus batas kenyamanan diri.
Marilah memohon agar Roh Kudus menyulut kembali api misi dalam hidup kita. Semoga kita menjadi pewarta Injil yang tidak hanya berbicara, tetapi menghadirkan kasih Allah melalui hidup yang penuh belas kasih, pelayanan, dan kesaksian nyata.
Santo Fransiskus Xaverius, doakanlah kami!
Tuhan memberkati. Ave Maria.





