TOFOI, KOMSOSKMS.ORG-Suasana alam sore itu sangat menakjubkan. Matahari bersinar sangat cerah, kali Tofoi terlihat teduh tidak bergelombang. Seakan alam mendukung dan bersukacita bersama umat Paroki Kristus Terang Dunia Tofoi, karena salah satu putra terbaik mereka, anak asli Tofoi yakni Diakon Matias Ateta, Pr resmi ditahbiskan menjadi Imam.
Tepatnya tanggal 1 Mei 2024 Diakon Matias Ateta, Pr ditahbiskan menjadi Imam oleh Mgr.Hilarion Datus Lega, Pr di Gereja Paroki Kristus Terang Dunia Tofoi. Pentahbisan ini diadakan dalam perayaan misa yang dipimpin oleh Mgr. Hilarion Datus Lega dan dihadiri oleh segenap umat Allah, 36 Imam, dan para Biarawati.
Dalam homilinya, Mgr. Hilarion mengingatkan segenap umat Allah untuk selalu hidup dalam kesatuan dan melakukan perbuatan cintakasih dalam hidup bersama. Selanjutnya menurut Mgr. Hilarion wilayah Tofoi dan sekitarnya sudah menghasilkan beberapa Imam, Bruder dan Diakon antara lain Pastor Paulus Troba,OSA, Pastor Fabianus Matombri,OSA (+), Diakon Permanen Viktor Matombri (+), Bruder Eligius Fenentruma,OFM (+), Pastor Timotius Sefire,OFM, Pastor Paulus Ulipi,OSA, Pastor Gabriel Pangan Dorisara,OSA, dan Pastor Matias Ateta,Pr dan juga ada beberapa Frater yang masih studi di STFT Abepura.
Pada bagian akhir dari perayaan misa tahbisan ini, dilanjutkan dengan sambutan dari Imam baru, pihak keluarga, dan Uskup Keuskupan Manokwari–Sorong yang dibawakan oleh Vikjen KMS Pastor Isak Bame, Pr. Pertama, dalam sambutannya, Pastor Matias Ateta,Pr hanya mengucapkan ucapan terimakasih kepada para pihak yang telah mendukung rangkaian acara tahbisan dan meminta dukungan doa dari segenap umat Allah untuk perjalanan panggilannya kedepan.
Kedua, dalam sambutan pihak keluarga, diungkapkan berlimpah terimakasih untuk semua pihak, umat Allah, dan marga – marga di wiayah suku Sumuri dan suku – suku kekerabatan yang telah mendukung acara pentahbisan Pastor Matias Ateta di Tofoi.
Ketiga, dalam sambutan Pastor Isak Bame,Pr terdapat dua point penting yang diungkapkan yakni sejarah gereja di Tofoi dan pentingnya keluarga – keluarga memberikan anak – anaknya kepada Gereja untuk menjadi Imam dan Suster. Setelah acara pentahbisan ini, dilanjutkan dengan ramah – tamah bersama di Aula Paroki. (H.Lobya,OSA)
