Renungan Harian
Kamis, 18 September 2025
Bacaan Injil: Lukas 7:36-50
Hari ini Injil mengisahkan seorang perempuan berdosa yang datang kepada Yesus dengan hati yang remuk. Ia tahu betul siapa dirinya. Ia sadar betapa besar dosanya, tetapi ia juga yakin bahwa belas kasih Yesus jauh lebih besar daripada dosa-dosanya. Perempuan itu tidak peduli dengan bisik-bisik orang, dengan tatapan sinis yang mungkin menyudutkan dirinya. Ia hanya fokus pada satu hal: datang kepada Yesus, memohon pengampunan, dan mempercayakan hidupnya kepada-Nya.
Sikap perempuan ini bisa menjadi cermin bagi kita di zaman sekarang. Kita hidup di tengah dunia yang cepat menghakimi. Di media sosial, orang mudah mencaci, mempermalukan, atau menghakimi orang lain. Kadang kita ikut terbawa arus: kita cepat menunjuk kesalahan orang lain, tetapi enggan bercermin pada diri sendiri. Atau kita justru takut bertobat karena khawatir akan pandangan orang. Kita malu untuk mengakui kesalahan, takut dipandang rendah, dan akhirnya kita memilih menutupinya rapat-rapat.
Yesus justru mengajarkan hal yang berbeda. Ia mengundang kita untuk datang apa adanya. Ia tidak menolak siapa pun yang mau merendahkan diri dan bertobat. Pertobatan sejati adalah keberanian untuk jujur pada diri sendiri, menangisi dosa kita, dan meletakkan semuanya di hadapan Tuhan. Seperti perempuan itu, kita pun dipanggil untuk “bersimpuh di kaki Yesus,” membawa luka, kegagalan, dan dosa kita, lalu membiarkan Yesus menyembuhkan dan mengampuni.
Pesan Injil hari ini sederhana tapi mendalam: jangan takut datang kepada Tuhan, betapa pun kelamnya masa lalu kita. Di hadapan-Nya, kita bukan orang yang dihakimi, tetapi anak yang dirangkul dan dipulihkan. Pertanyaannya: apakah kita berani melangkah keluar dari rasa malu dan penghakiman diri, lalu datang kepada Yesus dengan hati yang hancur, seperti perempuan berdosa itu?
Mari hari ini kita berdoa: “Tuhan, aku datang kepada-Mu dengan segala kelemahan dan dosaku. Ampunilah aku, pulihkanlah aku, dan tuntun aku untuk hidup dalam kasih-Mu. Jadikan aku pribadi yang lebih rendah hati, yang tidak menghakimi sesamaku, tetapi belajar mengasihi seperti Engkau mengasihiku.”
Percayalah: sama seperti perempuan itu, kita pun akan mendengar suara Yesus yang lembut berkata, “Dosamu telah diampuni… Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat.” (Luk 7:48, 50).
Tuhan memberkati dan Ave Maria!