Renungan Harian: Pelayanan Kasih dalam Senyap

91

Renungan Harian – Sabtu, 19 Juli 2025
Bacaan Injil: Matius 12:14–21

“Pelayanan Kasih dalam Senyap”

Injil hari ini menggambarkan bagaimana intensitas kebencian para Farisi terhadap Yesus semakin memuncak. Mereka bukan hanya tidak suka dengan ajaran dan tindakan-Nya, tetapi kini berniat untuk menyingkirkan Dia. “Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia” (Mat 12:14). Ini bukan hanya konflik ideologis, melainkan telah menjadi rencana pembunuhan. Namun, Yesus tidak melawan dengan kekerasan atau balasan. Ia memilih mundur dan meneruskan karya-Nya dalam kesenyapan.

Sikap Yesus ini mencerminkan nubuat Nabi Yesaya: “Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan” (Mat 12:19). Begitulah cara Yesus bekerja: tidak dalam sorotan, tidak dengan gegap gempita, tetapi dalam keheningan yang penuh makna. Ia menyembuhkan, menghibur, dan melayani, tetapi selalu dalam semangat kerendahan hati. Ia bahkan “melarang mereka memberitahukan siapa Dia” (Mat 12:16). Ini adalah spiritualitas pelayanan yang jauh dari pencitraan dan keinginan untuk dipuji.

Yesus juga menunjukkan kelembutan yang luar biasa: “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya” (Mat 12:20). Ia datang bukan untuk menghakimi, melainkan untuk memulihkan. Ia menyentuh hati yang remuk, mengangkat yang terpuruk, dan menyalakan kembali harapan yang nyaris padam. Di sinilah letak kekuatan kasih: tidak menghancurkan, tapi memulihkan; tidak menuntut, tapi menguatkan.

Bacaan hari ini mengajak kita meneladan Yesus dalam pelayanan kasih yang lemah lembut, penuh rahmat, dan senyap. Di zaman sekarang, godaan untuk memamerkan segala bentuk kebaikan sangat besar. Namun Yesus mengajarkan kita bahwa kasih yang sejati tidak perlu dipertontonkan. Ia bekerja dalam keheningan, tetapi menghasilkan buah yang nyata.

Maka mari kita belajar untuk: Menjadi pelayan kasih yang tidak mencari sorotan, tapi setia bekerja di balik layar; Menjadi penghibur bagi jiwa yang rapuh, bukan menambah beban dengan kata-kata tajam; Menjadi pembawa harapan, meski dengan tindakan sederhana dan tak dikenal banyak orang.

Percayalah, kasih yang dilakukan dalam senyap tetap akan dikenal oleh Allah. Dan kasih yang murni akan selalu menemukan jalannya untuk mengubah dunia, sekalipun tanpa kata-kata.

Tuhan memberkati. Ave Maria!