Renungan Harian: Menjadi Pribadi yang Jujur

123

Renungan Harian,  Sabtu 14 Juni 2025
Bacaan Inji:  Matius 5:33-37

Sebagai orang beriman, kita dituntut untuk menjadi pribadi yang jujur. Kita harus berani menyuarakan kebenaran secara tegas dan jujur.  Kita harus berani mengikis dan menghancurkan segala bentuk kemunafikan, kebohongan, sumpah palsu yang semakin mengkekalkan keegoisan diri kita.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengajak kita untuk menjadi pribadi yang jujur. Yesus menegaskan “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” (Mat 5:37).

Untuk itu, Yesus tidak hanya sekadar melarang sumpah palsu seperti dalam hukum Taurat, melainkan menantang kita untuk tidak bersumpah sama sekali, karena hidup yang benar dan tulus tidak membutuhkan sumpah untuk meyakinkan orang lain.

Orang yang jujur tidak butuh bersumpah demi apa pun. Dalam budaya saat itu, banyak orang biasa bersumpah demi langit, bumi, Yerusalem, bahkan kepala mereka sendiri. Sumpah menjadi alat manipulasi agar kata-kata dipercayai. Tapi Yesus berkata, jika seseorang selalu jujur, maka kata “ya” atau “tidak” saja sudah cukup.

Yesus mengundang kita untuk membangun karakter yang konsisten antara apa yang diucapkan dan apa yang dilakukan. Dunia membutuhkan lebih banyak orang yang perkataan dan tindakannya bisa diandalkan, bukan hanya pandai berkata manis.

Yesus berkata bahwa “apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” Artinya, keinginan untuk membungkus kebenaran dengan sumpah-sumpah justru membuka pintu bagi kebohongan, manipulasi, dan ketidakjujuran. Itu akar dari banyak dosa dalam komunikasi.

Mari kita belajar menjadi pribadi yang jujur, konsisten, dan dapat dipercaya, sehingga kita tidak perlu bersumpah untuk membuktikan integritas kita. Dalam dunia yang penuh kepalsuan, Tuhan memanggil kita untuk menjadi terang yang memancarkan kebenaran dan ketulusan.

Tuhan memberkati dan Ave Maria!