Renungan Harian: Membangun Keseimbangan: Doa dan Kerja

137

Renungan Harian – Minggu, 20 Juli 2025
Hari Minggu Biasa XVI
Bacaan Injil: Luk 10:38–42

“Membangun Keseimbangan: Doa dan Kerja”

Dalam bacaan Injil hari ini, kita disuguhkan kisah dua saudara perempuan: Marta dan Maria. Keduanya menerima Yesus di rumah mereka. Marta sibuk melayani, sementara Maria duduk tenang di kaki Yesus dan mendengarkan-Nya. Ketika Marta merasa keberatan karena Maria tidak membantunya, Yesus menegaskan bahwa Maria telah memilih bagian terbaik, dan itu tidak akan diambil darinya.

Yesus tidak sedang menyalahkan pekerjaan pelayanan Marta. Yang Ia kritisi adalah sikap hatinya yang gelisah dan terlalu kuatir oleh banyak hal. Yesus ingin agar segala aktivitas, termasuk kerja dan pelayanan, mengalir dari relasi yang mendalam dengan-Nya. Inilah yang Maria lakukan—mengutamakan kehadiran Tuhan, mendengarkan sabda-Nya, menikmati keheningan bersama-Nya.

Sering kali kita terjebak dalam rutinitas yang melelahkan. Kita bekerja keras demi keluarga, masa depan, dan tanggung jawab lain. Namun, tanpa disadari, relasi kita dengan Tuhan menjadi kering, bahkan tertinggal. Kita menjadi seperti Marta: sibuk, tapi kehilangan damai.

Di sisi lain, ada pula yang menghabiskan waktu hanya dalam doa dan kontemplasi, tetapi mengabaikan tindakan nyata, tanggung jawab sosial, dan pelayanan terhadap sesama. Padahal iman yang sejati harus diwujudkan dalam tindakan konkret.

Yesus hari ini mengajak kita untuk membangun keseimbangan antara doa dan kerja—sebuah spiritualitas yang disebut “contemplation in action.” Kita diajak untuk mengutamakan Tuhan dalam segala hal, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan memberi waktu untuk berdoa, merenung, dan mendengarkan-Nya. Dari relasi yang intim itulah kita memperoleh kekuatan, damai, dan arah dalam segala pekerjaan.

Jika kita hanya fokus bekerja tanpa berdoa, maka kerja akan menjadi beban. Namun jika kita berdoa dengan benar, maka pekerjaan pun akan menjadi sarana kasih dan pengabdian.

Doa dan kerja bukan dua hal yang bertentangan. Keduanya harus berjalan seiring. Doa memberi makna pada kerja. Kerja memuliakan Tuhan bila dilakukan dengan kasih dan kesadaran akan kehadiran-Nya.

“Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil darinya.” (Luk 10:42)

Semoga hari Minggu ini menjadi momen bagi kita untuk kembali menata hidup: memberi waktu bagi Tuhan dan melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, hidup kita menjadi seimbang, damai, dan berbuah.

Selamat Hari Minggu! Tuhan memberkati. Ave Maria!