Renungan Harian
Selasa, 22 Juli 2025
Pesta Santa Maria Magdalena
Bacaan Injil: Yohanes 20:1.11–18
“Kutemui Jantung Hatiku”
Kedekatan dengan seseorang yang kita cintai sering kali menumbuhkan kerinduan yang dalam. Terlebih saat orang itu tak lagi hadir secara fisik. Hati menjadi gundah, pikiran resah, dan jiwa seakan tak tenang. Rasa rindu menjadi nyeri yang menggelisahkan. Pengalaman batin inilah yang juga terlukis indah dalam Kidung Agung 3:1–4, ketika sang kekasih mencari “jantung hatinya” dengan penuh kerinduan.
Santa Maria Magdalena adalah sosok yang mengalami kerinduan mendalam akan Yesus. Ia bukan hanya sekadar murid, tetapi seorang wanita yang mengalami kasih yang menyelamatkan—Yesus membebaskannya dari tujuh roh jahat (Luk 8:2). Sejak saat itu, hidupnya dipersembahkan bagi Sang Guru. Kesetiaan dan cintanya tidak padam, bahkan ketika Yesus wafat dan dikuburkan.
Pada pagi hari setelah Sabat, Maria Magdalena datang ke makam. Ia menangis karena tidak menemukan jenazah Yesus. Dalam kegundahan dan kesedihannya, Yesus justru menampakkan diri. Namun awalnya ia tidak mengenali-Nya. Barulah saat Yesus menyebut namanya, “Maria!”, ia mengenal suara itu. Itulah suara yang dicintainya. Suara yang menenangkan jiwanya.
Yesus tidak hanya menampakkan diri, tetapi juga mengutus Maria Magdalena:
“Janganlah engkau memegang Aku… tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka…” (Yoh 20:17)
Maria Magdalena menjadi saksi pertama kebangkitan. Ia menjadi apostola apostolorum—rasul bagi para rasul.
Kedekatan pribadi dengan Yesus tidak boleh berhenti hanya dalam pengalaman rohani yang intim. Iman yang sejati menuntun kita untuk keluar, bersaksi, dan berbagi kasih kepada sesama. Kita diundang untuk: Menjadikan Yesus sebagai jantung hati kita, sumber hidup dan pengharapan. Memelihara relasi pribadi dengan Tuhan melalui doa, sakramen, dan sabda-Nya. Menyatakan cinta kepada Tuhan lewat perbuatan kasih kepada sesama. Menjadi pewarta kabar baik, seperti Maria Magdalena, meski dengan cara sederhana.
Kasih yang murni kepada Tuhan tidak akan pernah tinggal diam. Ia akan selalu bergerak, menyapa, dan menyembuhkan. Sekecil apa pun tindakan kasih yang kita lakukan, akan menjadi pantulan kasih Allah yang besar.
Tuhan memberkati dan Ave Maria!
<span;>Tuhan memberkati dan Ave Maria!