Renungan Harian: “Kita Adalah Bait Allah yang Hidup”

139

Renungan Harian – 09 November 2025
Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran
Bacaan I: Yeh 47:1-2.8-9.12
Bacaan II: 1Kor 3:9b-11.16-17
Injil: Yoh 2:13-22

“Kita Adalah Bait Allah yang Hidup”

Hari ini Gereja merayakan Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran, yang disebut juga sebagai “Ibu dan Kepala dari semua gereja di kota dan dunia.” Basilika ini memiliki arti yang sangat penting dalam sejarah Gereja Katolik. Didirikan oleh Kaisar Konstantinus Agung pada tahun 324, Basilika Lateran menjadi simbol kemenangan iman atas penganiayaan yang dialami Gereja selama tiga abad pertama. Setelah Konstantinus mengumumkan Edik Milano (313 M)—yang memberikan kebebasan beragama bagi umat Kristen—Gereja mulai bangkit dari keterpurukan, membangun tempat-tempat suci, dan mewartakan Kristus secara terbuka.

Basilika Lateran diberkati secara meriah oleh Paus Silvester I, dan sejak itu menjadi tahta resmi Uskup Roma, yakni Paus sendiri. Maka, setiap kali kita merayakan pesta ini, kita bukan hanya mengenang sebuah bangunan megah, tetapi juga mengungkapkan kesatuan kita dengan Paus sebagai tanda persaudaraan dan kasih dalam Gereja universal.

Namun, makna terdalam dari perayaan ini tidak berhenti pada kekaguman akan kemegahan bangunan gereja. Injil hari ini (Yoh 2:13–22) mengingatkan kita akan fungsi sejati Bait Allah. Yesus marah karena orang-orang menjadikan rumah Bapa-Nya sebagai tempat bisnis: “Jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan!” (Yoh 2:16). Ia menegaskan bahwa Bait Allah bukan sekadar bangunan fisik, tetapi tempat perjumpaan dengan Allah. Lebih dari itu, Ia menyatakan diri-Nya sendiri sebagai Bait Allah yang sejati: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” (Yoh 2:19)

Yesus berbicara tentang tubuh-Nya sendiri yang akan dibangkitkan — tubuh yang menjadi tanda kehadiran Allah yang hidup di tengah manusia.

Rasul Paulus dalam bacaan kedua menegaskan: “Kamu adalah Bait Allah dan Roh Allah diam di dalam kamu.” (1Kor 3:16)

Artinya, tubuh dan hidup kita sendiri adalah tempat kediaman Allah. Kita masing-masing dipanggil untuk menjadi “gereja hidup”, di mana kasih, pengampunan, dan kebenaran Allah hadir nyata. Maka, merayakan pesta Basilika Lateran bukan hanya mengenang bangunan suci di Roma, tetapi juga mengajak kita untuk membaharui diri, memelihara kekudusan hidup, dan menjadikan hati kita sebagai tempat tinggal Allah.

Kita dipanggil untuk tidak menyalahgunakan “bait suci” — baik dalam arti gedung gereja maupun tubuh kita sendiri. Jangan jadikan hidup dan tempat ibadah kita sebagai sarana mencari keuntungan atau pujian duniawi. Sebaliknya, biarlah semuanya menjadi ruang suci untuk memuliakan Allah.

Tuhan memberkati dan Ave Maria!