Renungan Harian Kamis, 13 November 2025
Bacaan I: Kebijaksanaan 7:22–8:1
Bacaan Injil: Lukas 17:20–25
“Kerajaan Allah ada di antara kamu.” (Luk 17:21)
Dalam bacaan pertama hari ini, penulis Kitab Kebijaksanaan menggambarkan Kebijaksanaan sebagai sesuatu yang begitu luhur dan suci. Ia bukan sekadar kemampuan berpikir atau bersikap hati-hati, tetapi pancaran dari kemuliaan Allah sendiri: “Kebijaksanaan adalah pernafasan kekuatan Allah, dan pancaran murni dari kemuliaan Yang Mahakuasa.” (Keb 7:25)
Artinya, siapa yang hidup dalam kebijaksanaan, sebenarnya sedang membiarkan Allah memancarkan kasih dan terang-Nya melalui dirinya. Orang yang bijaksana bukan hanya pandai mengambil keputusan, tetapi mampu melihat segala sesuatu dengan mata Allah — dengan kasih, dengan kebenaran, dan dengan damai.
Namun, tidak mudah menemukan kebijaksanaan sejati di tengah dunia yang sering mengukur segalanya dengan tanda-tanda lahiriah, kesuksesan, atau hal-hal yang tampak. Di sinilah pesan Injil hari ini menjadi sangat dalam. Yesus menegaskan kepada orang-orang Farisi bahwa Kerajaan Allah tidak datang dengan tanda-tanda lahiriah.
“Orang tidak dapat mengatakan: Lihat, Ia ada di sini atau Ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.” (Luk 17:21)
Kerajaan Allah bukan sesuatu yang jauh, misterius, atau hanya akan datang nanti. Kerajaan itu sudah hadir — di dalam diri Yesus, dan di dalam setiap hati yang mau membuka diri terhadap kasih dan kehendak Allah.
Masalahnya, seperti orang-orang Farisi, kita pun sering gagal melihat kehadiran Allah yang nyata di sekitar kita. Kita sibuk mencari tanda-tanda besar, padahal Allah hadir dalam hal-hal sederhana: dalam senyum tulus seseorang,, dalam pengampunan yang diberikan, dalam tindakan kecil yang penuh kasih, dalam kebijaksanaan memilih yang benar meski tidak populer.
Hidup bijaksana berarti hidup dalam kesadaran bahwa Allah ada di sini — sekarang — dan mengizinkan kasih-Nya mengalir lewat hidup kita. Saat kita hidup dalam kasih, keadilan, dan kepedulian terhadap sesama, saat itulah kita sedang menghadirkan Kerajaan Allah di dunia ini.
Marilah kita mohon rahmat kebijaksanaan sejati — agar setiap langkah, perkataan, dan perbuatan kita menjadi pancaran kemuliaan Allah.
<span;>Semoga Kerajaan-Nya sungguh nyata dalam hidup kita hari ini.
Tuhan memberkati. Ave Maria!





