Renungan Harian: “Kembalilah kepada-Ku.”

125

RENUNGAN HARIAN– 09 Desember 2025
Bacaan I: Yes 40:1-11
Mazmur Tanggapan: Mzm 96:1-3.10ac.11-13
Bacaan Injil: Mat 18:12-14

Tuhan yang kita imani adalah Gembala yang Baik, yang tidak pernah berhenti memperhatikan, mengasihi, dan mencari setiap domba yang hilang. Dalam kelemahan, kegagalan, dan dosa-dosa kita, Ia tidak menjauh. Sebaliknya, Ia justru semakin mendekat. Injil hari ini menampilkan wajah Allah yang penuh belas kasih—Allah yang rela meninggalkan yang sembilan puluh sembilan demi mencari satu yang tersesat. Satu domba yang terjatuh begitu berharga di mata-Nya.

Yesus menegaskan: “Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang.” (Mat 18:14).

Inilah hati Allah: hati yang tidak menyerah terhadap anak-anak-Nya. Hati yang tidak puas hanya dengan mereka yang aman, tetapi juga mengulurkan tangan bagi mereka yang terjatuh.

Namun sering kali, tanpa kita sadari, kita menjadi seperti domba yang tersesat. Kita meninggalkan persekutuan dengan Tuhan karena kenyamanan diri, karena dosa yang menggoda, atau karena kesibukan dunia yang menenggelamkan kita. Ego membuat kita hidup dalam “penjara diri”, tidak lagi peka terhadap sapaan Tuhan maupun kebutuhan sesama.

Melalui sabda hari ini, Tuhan sendiri datang mengetuk pintu hati kita. Ia memanggil kembali: “Kembalilah kepada-Ku.”
Sapaan kasih-Nya tidak pernah berhenti mengalir. Ia mengajak kita untuk bertobat, untuk kembali pada relasi kasih yang membawa hidup

Selain dipanggil untuk kembali, kita pun diajak meneladani Sang Gembala Baik. Kita dipanggil untuk merawat dan menjaga persekutuan: keluarga, komunitas, lingkungan Gereja, dan siapa pun yang dipercayakan kepada kita. Tugas pewartaan dan pelayanan bukan sekadar tanggung jawab, tetapi ungkapan kasih yang meniru hati Allah yang tidak menghendaki satu pun hilang.

Semoga melalui pertobatan dan kesetiaan pada tugas perutusan, hidup kita sungguh menjadi berkat bagi banyak orang—hadir sebagai sesama yang menguatkan, bukan menjauhkan; yang merangkul, bukan menghakimi; yang menuntun, bukan membiarkan.

Tuhan memberkati dan Ave Maria!